KOMPAS.com - Hubungan PSSI dengan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampaknya sedang tidak akur.
Shin Tae-yong beberapa kali mengeluarkan komentar pedasnya terkait "kisah cintanya" bersama PSSI selama setengah tahun kepada media Korea Selatan.
Sementara PSSI, tak terima dengan kritikan sang pelatih. Federasi sepak bola tersebut meminta Shin cepat datang ke Indonesia untuk klarifikasi.
Akan tetapi, keesokan harinya PSSI memberikan "serangan balik" yang mengarah ke pelatih Shin, termasuk ancaman pemecatan.
Baca juga: Indra Sjafri Ingatkan Shin Tae-yong soal Tugas sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Berikut duduk perkara perseteruan antara PSSI dengan Shin Tae-yong:
Shin sempat protes dengan gaji terlambat yang diberikan oleh PSSI kepadanya. Selain itu, gaji pelatih 53 tahun itu dipotong 50 persen.
Kendati demikian, Shin memaklumi hal tersebut dan PSSI juga menyadari adanya permasalahan pendapatan sehingga gaji terlambat.
Shin Tae-yong ingin menggelar pemusatan latihan atau training center (TC) timnas U19 di Korea Selatan.
Baca juga: Pengamat: Karier Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Mendekati Akhir
Alasannya, timnas bisa melawan tim-tim level Asia untuk laga uji coba. Selain itu, Korea Selatan lebih kondusif dibanding Indonesia terkait pandemi virus corona.
PSSI dengan tegas menolak usulan tersebut dan tetap memilih gelar TC di Indonesia.
Kemudian, federasi sepak bola Indonesia itu juga meminta Shin agar cepat kembali ke Tanah Air.
Sementara Kemenpora meminta agar ada komunikasi intens secara langsung soal lokasi TC timnas U19 yang berkaitan dengan kompetisi Piala Dunia U20 2010.
Kemenpora memberi lampu hijau timnas U19 dibawa ke Korsel asal ada komunikasi terlebih dahulu antara PSSI dengan Shin.
Indra Sjafri awalnya masuk dalam jajaran pelatih timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.
Baca juga: Beda Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Kala Menangani Timnas Indonesia
Akan tetapi, karena adanya miskomunikasi antara Indra dengan Shin, keduanya terpaksa terpisah.