KOMPAS.com - Pebalap asal Inggris, Lewis Hamilton, memberikan kritikan keras kepada pihak Formula 1 (F1) yang hingga kini belum memberikan pernyataan resmi menanggapi kematian George Floyd.
Sebagai pebalap kulit hitam pertama yang mampu meraih gelar juara dunia F1, Hamilton merasa perlu bersuara soal kasus George Floyd.
Hamilton pun mempertanyakan sikap F1 yang hingga kini masih bungkam terkait meninggalnya George Floyd.
Apalagi, cabang olahraga lain telah menunjukkan solidaritas untuk Floyd, mulai dari sepak bola hingga kompetisi basket Amerika Serikat, NBA.
Baca juga: Sancho Dedikasikan Gol untuk George Floyd, Ini Reaksi Pelatih Dortmund
"Saya melihat mereka (F1) hanya diam soal kasus ini. Beberapa dari mereka adalah bintang besar, tetapi diam di tengah ketidakadilan," kata Hamilton dalam unggahan di Instagram-nya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/6/2020).
Pebalap tim Mercedes itu juga menyayangkan kurangnya solidaritas di lingkungan F1 yang didominasi oleh orang-orang berkulit putih.
"Tidak ada tanda-tanda (solidaritas) dari industri yang saya jalani, di mana orang berkulit putih mendominasi olahraga ini," ujar Hamilton.
"Saya adalah satu-satunya orang (kulit hitam) yang berdiri sendiri di sini," tegas pebalap berusia 35 tahun tersebut.
Baca juga: Cara UFC Beri Penghormatan untuk George Floyd
Lebih lanjut, Hamilton berharap kerusuhan yang meletus di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat segera berakhir.
"Saya tidak membela mereka yang melakukan aksi penjarahan dan pembakaran gedung-gedung di sana. Saya berharap mereka bisa melakukan protes secara damai," tutur Hamilton.
"Tidak akan ada kedamaian sampai pemimpin-pemimpin kita bergerak melakukan perubahan," tegas pemilik enam gelar juara dunia F1 tersebut.
Terkait ucapan Hamilton, beberapa pebalap F1 seperti Lando Norris dan Nicholas Latifi diketahui telah menunjukkan solidaritas untuk George Floyd melalui akun media sosial mereka.
Baca juga: Lewis Hamilton, Olahragawan Terkaya di Inggris
Latifi yang musim ini membela tim Williams melalui akun Twitter pribadinya menulis, "Ini harus dihentikan. #JusticeForGeorgeFloyd."
George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pada Senin (25/5/2020).
Pria berusia 46 tahun itu ditangkap dengan tuduhan memakai uang palsu untuk bertransaksi di toko kelontong.
Kematian George Floyd kemudian memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat dengan mengangkat isu rasialisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.