KOMPAS.com - Nama Tyson akan selalu dihubungkan dengan Anthony Joshua dan petinju asal Inggris tersebut tidak akan menghindarinya.
Pasalnya, Anthony Joshua wajib bertemu Tyson Fury jika ingin menyatukan gelar juara dunia kelas berat.
Meskipun demikian, Anthony Joshua akan menolak bertemu Tyson asal Amerika Serikat.
Ya, peraih medali emas Olimpiade ini dengan tegas menghindari pertemuan melawan Mike Tyson.
Baca juga: Pernah Kalah dalam 89 Detik, Petinju Ini Ingin Rematch Lawan Mike Tyson
Nama terakhir ini sedang menjadi topik terhangat lantaran pria dengan julukan Iron Mike tersebut ingin kembali bertarung di atas ring.
Padahal, Mike Tyson sudah berusia 53 tahun dan sudah sangat lama gantung sarung tinju alias pensiun pada 2006.
Ketika mendapat pertanyaan tentang peluang menghadapi sosok yang pernah tercatat sebagai juara dunia termuda, Joshua justru memberikan pujian dan rasa hormat. Sebagai pengagum Mike Tyson, dia mengaku tak akan melakukannya.
"Dengan segala hormat, saya tidak akan melakukannya. Bahkan jika saya bertarung dan mengalahkannya, saya pikir saya menjadi satu-satunya orang yang mendapat sorakan penonton," ujar Joshua sambil tersenyum.
"Orang-orang akan mengejek saya. Dia seorang legenda. Dia merupakan petinju terhebat pada era modern. Hanya ada dua juara dunia yang dikenal dunia yakni (Muhammad) Ali dan Mike Tyson--wajah yang paling dikenal di dunia dalam tinju."
Joshua pun berbicara tentang bagaimana dia mengidolakan Tyson. Dalam wawancara eksklusif dengan The Sun, petinju 30 tahun ini mengaku sangat fokus menonton video masa muda Tyson yang begitu percaya diri.
Hal tersebut mempengaruhinya sehingga Joshua tidak patah semangat setelah menelan kekalahan menyakitkan dari Andyu Ruiz Jr.
Baca juga: Usai Gigit Telinga Holyfield, Mike Tyson Merasa Jadi Pria Paling Dibenci di Dunia
Dalam pertarungan pada Juni 2019, Joshua yang sangat diunggulkan di luar dugaan kalah TKO dari Andy Ruiz, yang membuatnya kehilangan gelar WBA (super), IBF, WBO dan IBO -- Joshua merebutnya kembali dalam laga rematch pada Desember 2019.
"Ini merupakan motivasi instrinsik dan merupakan satu hal yang saya dapatkan secara pribadi. Saya benar-benar tak perlu diberitahu, 'Bangun jam sembilan', saya siap bangun," ujarnya.
Joshua pun mengakui, sebagai seorang petarung kelas berat dan memiliki pesaing yang hebat, dirinya sudah menyiapkan mental bahwa suatu saat nanti pasti akan kalah.
Padahal, dia memiliki rekor 22 kemenangan (21 KO/TKO) dalam ajang profesional (sebelum bertemu Andy Ruiz).
Ternyata itu menjadi kenyataan ketika melawan Andy Ruiz. Tetapi Joshua bisa bangkit dalam pertemuan kedua meski harus susah payah untuk menang angka melawan petinju Meksiko tersebut.
Saat ini Joshua sedang mempersiapkan diri mempertahankan gelar melawan petinju Bulgaria, Kubrat Pulev. Semula, pertarungan akan berlangsung di Stadiona Tottenham pada 20 Juni.
Namun, pandemi virus corona menghancurkan semua rencana. Meski belum ada kepastian dalam penjadwalan ulang, bulan November atau Desember diperkirakan menjadi momen untuk merealisasikan laga itu.