KOMPAS.com - Mantan pelatih timnas Indonesia U19, Fakhri Husaini, menatap sepak bola Indonesia dalam penerapan new normal.
Penerapan kebijakan tersebut dipilih oleh pemerintah Indonesia untuk mengembalikan aktivitas Tanah Air tanpa melupakan bahaya penyebaran Covid-19 atau virus corona.
Aspek olahraga, termasuk sepak bola, mau tak mau juga menerapkan skema new normal untuk menunjukkan kebangkitan.
Sepak bola Indonesia sejauh ini masih "tertidur" sejak 15 Maret 2020 lalu dan belum ada kepastian akan dilanjutkan atau tidak.
Baca juga: Madura United Yakin Penghentian Kompetisi Akan Untungkan Timnas
Fakhri Husaini menyadari bahwa dunia sepak bola harus mengikuti penerapan new normal.
Pelatih kelahiran Lhokseumawe itu memaknai new normal dalam sepak bola berupa perubahan positif.
"(New normal dalam sepak bola) adalah sepakbola yang menggembirakan, mempersatukan, menjunjung tinggi fair play," tulis dia di akun Instagram resminya.
"Selain itu, memiliki rasa hormat atau respect, dan tanpa match fixing," lanjutnya.
"Bagi para pelatih, harus mulai belajar dan cepat beradaptasi meniup peluit dengan menggunakan masker," selorohnya.
Baca juga: Seperti Shin Tae-yong, Bima Sakti Buka Opsi TC Virtual bagi Timnas U16
Berbicara match fixing atau pengatusan skor, dunia sepak bola Indonesia pernah santer membicarakan hal tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.