Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F1 Ubah Serangkaian Regulasi, Tim-tim Besar Bakal Jadi Dinosaurus

Kompas.com - 28/05/2020, 21:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - World Motor Sport menyetujui serangkaian pembatasan finansial yang diyakini bakal membuat Formula 1lebih tahan banting di iklim ekonomi dunia yang mengerut akibat pandemi virus corona. Regulasi baru diyakini juga akan membuat grid lebih kompetitif.

Beberapa regulasi baru yang paling akan berpengaruh adalah pembatasan bujet atas tim mulai musim depan dan sistem handicap dalam pengembangan aerodinamis bagi tim-tim yang lebih sukses.

Ke-10 tim kontestan telah menyetujui perubahan peraturan Formula 1 yang radikal tersebut dalam sebuah voting pekan lalu dan keputusan ini diratifikasi oleh World Motor Sport pada Rabu (27/5/2020).

Batasan bujet operasional Formula 1 akan dilakukan secara bertahap dari 145 juta dolar musim depan hingga menjadi maksimal 135 juta dolar pada periode musim 2023-2025.

Selain pembatasan aerodinamis, tim-tim juga akan antara lain melihat pembatasan ke upgrade power unit, penyederhanaan lantai mobil, dan pembekuan pengembangan beberapa komponen antara 2020 dan 2021.

Baca juga: Penjualan Ambles, Perusahaan Mobil Balap F1 Ini Akan Pangkas 1.200 Karyawan

Berat minimal mobil F1 akan ditingkatkan dari 746 kg ke 749 kg walau tim-tim akan memakai sasis 2020 ke musim 2021.

Pertama kalinya di F1, akan ada sistem handicap dalam pengembangan testing aerodinamis. Tim-tim yang finish di posisi bawah klasemen akan mendapat waktu penelitian lebih banyak ketimbang tim-tim yang finish di papan atas.

Berbagai pihak telah mengutarakan kebahagiaan mereka dengan tercapainya eprsetujuan ini.

"Hari ini, Formula 1 menang," tutur bos McLaren, Zak Brown, di Sky Sports. "Ini adalah momen penting bagi olahraga kami."

"F1 telah menjadi tidak berkelanjutan untuk beberapa waktu dan masa depan F1 serta para partisipan akan berada dalam bahaya jika kami tidak beraksi. Semua perlu dihargai karena memecahkan isu ini secara kolektif dan tekad tinggi," tuturnya.

Baca juga: Terpincut Balapan, Kapten Arsenal Ingin Punya Tim F1

Hal sama diutarakan tim Racing Point melalui direktur teknik mereka, Andrew Green.

"Ini membuat kami mengubah sama sekali cara berpikir," tuturnya.

"Tentu saja, kami selalu fokus untuk menjadi salah satu tim paling efisien di grid. Namun, peraturan baru ini akan sangat membantu kami."

Ia mengutarakan bahwa regulasi ini akan membuat big three di grid: Ferrari, Mercedes, Red Bull seperti "dinosaurus" di tengah perubahan yang terjadi.

Tadinya, tim-tim teratas di Formula 1 mempunyai bujet beroperasi lebih dari 200 juta dolar per musim. 

Mercedes dan Ferrari bahkan berada di dunia sendiri dengan bujet beroperasi melebihi 400 juta dolar untuk Kejuaraan Dunia Formula 1 2019.

Sementara, Racing Point beroperasi dengan bujet "hanya" 155 juta dolar.

"Peraturan ini jelas akan membuat kami bersaing dengan tim-tim yang tadinya tim besar, karena mereka tak bisa jadi tim besar lagi. Mereka akan turun mendekati level kami," ujar Green.

"Saya pikir tim-tim tersebut kini menjadi dinosaurus dan Anda harus menjadi kecil, lincah, serta efisien."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com