Persib, Borneo, Persebaya, hingga Persija Dapat "THR" Jelang Lebaran

KOMPAS.com - Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Borneo FC, maupun klub peserta Shopee Liga 1 2020 lainnya tampaknya bisa bernapas lega jelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Pasalnya, beberapa hari sebelum Lebaran, mereka mendapat bantuan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Ya, bantuan dana dari PT LIB sangat membantu keuangan klub peserta Shopee Liga 1 2020 di tengah pandemi dan menjelang hari raya Idul Fitri.

Subsidi yang diterima tiap klub sebesar Rp 520 juta. Penggunaan bantuan tersebut tentu bisa membantu klub dalam hal gaji pemain dan kebutuhan operasional lainnya.

Baca juga: Sambut Lebaran, Skuad Persib Diliburkan Selama Empat Hari

Seperti yang dijelaskan oleh Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin.

"Terus terang apa yang diberikan PT LIB sangat membantu di situasi sulit seperti saat ini," kata Nabil Husein dikutip laman resmi Borneo.

"Hal ini bukan hanya Borneo FC Samarinda saya yang mengalami, tetapi semua klub."

"Makanya kami sangat senang PT LIB memenuhi janji untuk segera melunasi subsidi termin kedua ini," jelas dia.

Sejatinya, ujar Nabil, pembayaran subsidi tersebut sudah terlambat. Sebab, PT LIB seharusnya membayarkan pada semua klub pada Maret lalu.

Baca juga: Ferry Paulus Bangga 5 Pemain Persija Ikuti TC Timnas U19 Indonesia

Menurutnya, pelunasan tertunda karena kompetisi terhenti sementara sejak akhir Maret 2020 akibat pandemi Covid-19 atau virus corona.

Sebelumnya, PT LIB berencana memangkas subsidi sebesar 33 persen atau menjadi Rp 350 juta.

Namun, PSSI menolak hal tersebut dan meminta PT LIB memberi subsidi sesuai nilai yang disepakati di awal, yakni Rp 520 juta per termin.

"Kompetisi saat ini memang dihentikan, tapi saya pikir tak bisa juga PT LIB melakukan pemotongan subsidi saat klub sangat membutuhkan finansial," ujar Nabil.

Baca juga: Gelandang Muda Persebaya Surabaya Lakoni Multitasking

"Tapi syukurlah pemotongan tak dilakukan. Saya sih juga berharap, semoga ke depan PT LIB bisa lebih profesional dalam menunaikan tanggung jawabnya."

"Jangan hanya klub diminta profesional dari segala aspek, tapi operator kompetisinya justru tak memberi contoh baik," tandas dia.