KOMPAS.com - Justin Gaethje dianggap sebagai penantang terbesar bagi takhta Khabib Nurmagomedov setelah menghempaskan Tony Ferguson secara brutal pada UFC 249 dua pekan lalu.
Justin Gaethje mendominasi Tony Ferguson sepanjang duel di Jacksonville, Floria, tersebut dengan mendaratkan 72 persen (143 dari 197) serangan signifikan sebelum dinyatakan menang TKO pada menit 3:39 Ronde 5.
Kemenangan tersebut juga fantastis mengingat Tony Ferguson terakhir merasakan kekalahan di ring adalah saat kalah lewat keputusan mutlak (unanimous decision) kala menghadapi Michael Johnson pada 5 Mei 2012.
Sejak itu, Tony Ferguson merangkaikan rentetan 12 kemenangan di oktagon.
Padahal, Gaethje datang ke duel ini dengan persiapan minim setelah Khabib Nurmagomedov mundur dari UFC 249 hanya sebulan sebelum pertarungan karena larangan penerbangan di Rusia akibat pandemi virus corona.
Baca juga: Tony Ferguson Disarankan Rehat dari UFC Usai Kalah dari Justin Gaethje
Bagi Gaethje, hasil kontra Ferguson merupakan kemenangan terbesar setelah dirinya menumbangkan Donald Cerrone, Edson Barboza, dan James Vick.
Menurut BJPENN.com, Justin Gaethje mengatur tenaganya dengan baik kontra Ferguson. Kendati melepas hampir 200 serangan signifikan, sang petarung tidak kehabisan bensin atau akal.
Gaethje pun tak menyerah ketika melihat pukulan demi pukulannya mendarat di muka Ferguson tanpa sang lawan terlihat terpengaruh banyak.
BJPENN.com mengutarakan Gaethje "menghancurkan secara total persepsi fan ke hierarki kelas ringan" dengan menumbangkan Ferguson.
"Ancaman terbesar bagi Nurmagomedov bukan Ferguson, Conor McGregor, atau para penantang lain di kelas 155 pounds (70 kilogram). Sang penantang selalu adalah Gaethje," tulis Jordy McElroy.
Hal ini membuat nama Gaethje melejit jelang laga tak terhindarkan menghadapi Khabib Nurmagomedov suatu hari nanti.
Apalagi, Gaethje adalah mantan pegulat NCAA Divisi 1 yang tentu akan membuatnya bisa meladeni Khabib, yang suka bertarung di kanvas.
Gaethje bahkan kini bisa teralihkan dengan laga dompet tebal kontra Conor McGregor, suatu hal yang tak pernah terpikirkan hanya beberapa bulan lalu.
Baca juga: Justin Gaethje Pernah Dicueki Conor McGregor Selama 3 Tahun
"Kini, Gaethje memegang semua kartu. Ia bisa mengambil pertarungan dengan bayaran tinggi atau menunggu kesempatan menguji diri melawan mungkin petarung terbaik di kelas ringan sepanjang sejarah MMA," tulis McElroy lagi.
"Mungkin jawaban terbaik adalah ia dapat melakukan keduanya apabila dapat mencatatkan kemenangan atas Nurmagomedov."