KOMPAS.com - Pihak kepolisian Los Angeles telah mengumumkan hasil otopsi kecelakaan helikopter yang dialami oleh legenda NBA, Kobe Bryant.
Dalam laporan tersebut pihak kepolisian tidak menemukan sang pilot dalam keadaan mabuk ataupun terpengaruh narkoba.
Melansir ESPN, kecelakaan dan kebakaran membuat jasad korban begitu nahas serta sulit dikenali.
Tak ada yang selamat dalam kecelakaan tersebut. Selain Kobe Bryant, putrinya, Gianna Maria-Onore, dan tujuh orang lainnya turut menjadi korban.
Kecelakaan diprediksi terjadi akibat helikopter berusaha menembus kabut tebal akan tetapi mengalami kegagalan dan harus menabrak bukit kemudian jatuh.
Baca juga: Momen Haru Kehadiran Kobe Bryant di Seri The Last Dance Michael Jordan
Pilot penuh pengalaman yang kerap menerbangkan Kobe Bryant, Zobayan, terbang dalam kabut dengan kecepatan tinggi.
Dia hanya mengandalkan referensi visual hingga akhirnya gagal dan helikopter menabrak bukit.
Ketika menabrak tanah, helikopter itu terbang sekitar 184 mph dan jatuh dengan kecepatan lebih dari 4.000 kaki per menit.
Dampaknya menyebabkan kawah dan puing-puing tersebar di area seluas lapangan sepak bola di perbukitan Calabasas.
Nyala api menelan puing-puing itu, tetapi luka bakar pada tubuh korban ditentukan telah terjadi setelah kematian.
Baca juga: Sosok Kobe Bryant di Mata Neymar
Tubuh Bryant ditemukan di satu sisi reruntuhan, dan putrinya ditemukan di jurang di sisi yang berlawanan.
Jasad pemilik nomor 8 dan 24 di LA Lakers itu dikenali lewat tatto bertuliskan Vanessa di bawah gambar mahkota di lengan kanan Bryant.
Di lengan kanan bawah ada nama-nama tiga dari empat putrinya: Bianka Bella, Natalia Diamante dan Gianna Maria-Onore, putri yang meninggal bersamanya.
Sementara putri bungsu, Capri Kobe, baru berusia 7 bulan ketika ayahnya meninggal, tidak disebutkan.
Satu-satunya obat dalam sistem Bryant adalah methylphenidate, yang dijual dengan nama merek Ritalin dan digunakan untuk mengobati attention deficit hyperactivity disorder dan narkolepsi.
Baca juga: Hal yang Bikin Legenda Lakers Sedih soal Hall of Fame Kobe Bryant
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional belum menyimpulkan apa yang menyebabkan kecelakaan. Tetapi, mengatakan tidak ada tanda-tanda kegagalan mekanik di Sikorsky S-76.
Nahasnya, pesawat tidak memiliki perangkat yang disebut sistem kesadaran dan peringatan medan, yang memberi sinyal ketika sebuah pesawat berada dalam bahaya menabrak tanah.
Adapun korban lainnya yakni pelatih baseball Orange Coast College John Altobelli, istrinya, Keri, dan putri mereka Alyssa, Christina Mauser.
Mereka membantu Bryant melatih tim bola basket putrinya.
Kemudian Sarah Chester dan putrinya Payton. Alyssa dan Payton adalah rekan satu tim Gianna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.