Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Scottie Pippen Tak Bahagia dengan 'The Last Dance'

Kompas.com - 14/05/2020, 12:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Serial dokumenter Netflix dan ESPN, The Last Dance, terus mendulang perhatian para pemerhati olahraga terutama fans basket dan Michael Jordan. Namun, dokumenter sepanjang 10 seri tersebut dikabarkan memberi kesan negatif kepada Scottie Pippen.

Marie Claire melaporkan kalau Scottie Pippen tak senang dengan cara ia digambarkan di dokumenter tersebut.

The Last Dance merupakan serial dokumenter yang menceritakan musim juara Chicago Bulls pada 1997-1998. Mayoritas narasi diceritakan dari sudut pandang sang legenda, Michael Jordan, yang terlibat dalam pembuatan serial tersebut.

Beberapa episode awal dokumenter tersebut memang fokus ke hubungan Scottie Pippen dan Michael Jordan.

Baca juga: Sejarah Panjang Michael Jordan dan Dunia Judi di The Last Dance

Jordan memuji Pippen di dokumenter tersebut dengan mengatakan bahwa kesuksesannya tak akan datang tanpa kehadiran Pippen.

Namun, serial tersebut juga menggambarkan Pippen sebagai sosok sensitif, pembalas dendam, dan mendahulukan kepentingan pribadi di atas tim.

Salah satunya adalah saat Pippen kehilangan asa dengan manajemen Bulls karena ia mendapat gaji yang jauh lebih rendah ketimbang para pemain lain.

Pippen pun memutuskan untuk naik meja operasi pada awal musim 1997-1998 karena klub berencana menukarnya dengan tim lain.

Baca juga: Mike Tyson Hampir Mengajak Ribut Michael Jordan pada 1998

Michael Jordan mengutarakan manuver ini sebagai "egois" karena tidak memikirkan tim. The Last Dance pun menggambarkan betapa Bulls kesulitan pada 30-an awal musim tersebut tanpa Pippen.

Episode terkini The Last Dance juga mengungkapkan insiden di mana Pippen "ngambek" pada detik-detik akhir laga semifinal Eastern Conference kontra New York Knicks.

Alasannya, pelatih Phil Jackson memilih suatu move yang berujung ke Toni Kukoc melepas tembakan akhir ketimbang Pippen, yang ketika itu menjadi main man setelah Jordan memutuskan pensiun.

Pippen mengutarakan bahwa situasi saat itu rumit dan tindakannya, menurut dia, dibenarkan.

"Ini salah satu insiden di mana saya berharap tak pernah terjadi," tuturnya. "Namun, jika saya punya kesempatan untuk melakukannya lagi, saya mungkin tak akan mengubah apa-apa."

Beberapa penggambaran ini membuat Pippen, menurut orang-orang terdekat dengannya, merasa "terlukai dan kecewa".

Baca juga: The Last Dance: Momen Carmen Electra Sembunyi Telanjang di Kamar Dennis Rodman

Mantan rekan setimnya, Dennis Rodman, pun sampai turun membela.

"Saya harap ia tak ambil hati apa perkataan orang," tutur Rodman.

Pria nyentrik ini juga kalau Pippen adalah salah satu pemain terbaik sepanjang masa yang tak dilihat banyak orang "karena ia terlalu diam dan selalu berdiri di sebelah Michael Jordan."

"Scottie kurang mendapat pujian dan bayarannya sangat rendah. Ia seharusnya mengangkat kepala lebih tegak dari Michael Jordan di dokumenter ini. Saya pikir banyak orang baru sadar sekarang apa yang ia lalui," lanjutnya.

"Anak itu pahlawan, dalam banyak cara, pada perjalanan Bulls ketika itu," ujar pria yang baru berulang tahun ke-59 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com