KOMPAS.com - Petenis tidak boleh mandi di venue pertandingan dan bola untuk setiap pemain dibedakan adalah dua aturan baru yang akan diterapkan di turnamen tenis dunia setelah pandemi virus corona.
Hal ini tertulis dalam pedoman Federasi Tenis Internasional (ITF) untuk turnamen tingkat lokal dan nasional setelah pandemi berakhir.
Pedoman itu resmi dirilis oleh ITF pada Jumat (1/5/2020).
Dalam pernyataannya, ITF belum bisa memastikan kapan bisa menyelenggarakan turnamen lagi setelah seluruh kompetisi ditunda sejak pertengahan Maret 2020.
Sebagai antisipasi, ITF mengeluarkan pedoman penyelenggaraan turnamen setelah pandemi, namun tetap menunggu rekomendasi dari pihak berwenang mengenai izin kompetisi.
"Kami akan tetap menunggu keputusan dari pemerintah. Turnamen tenis tidak akan dimainkan sampai pemerintah memberi lampu hijau," bunyi pernyataan ITF.
"Pedoman yang kami berikan berguna untuk meminimalisir risiko penularan virus corona di setiap turnamen," bunyi pernyataan ITF.
Baca juga: Bos ITF Rela Potong Gaji Selama Tak Ada Turnamen Tenis
Pedoman yang dikeluarkan ITF berfokus untuk mengatur dan menjaga keselamatan pemain yang akan bertanding.
Pertama, ITF melarang pemain menggunakan kamar ganti atau kamar mandi ketika sebelum atau sesudah pertandingan.
ITF meminta semua pemain sudah memakai pakaian tanding ketika memasuki venue dan langsung meninggalkan tempat setelah pertandingan berakhir.
Kedua, pemain harus mengenakan masker saat berada di luar lapangan dan tetap menjaga jarak minimal dua meter satu sama lain hingga tidak boleh berjabat tangan.
Ketiga, setiap pemain akan mendapatkan bola yang akan digunakan untuk servis. Untuk membedakan dengan pemain lain, bola akan diberi nomor.
Keempat, pengambil bola di pinggir lapangan, wajib menggunakan sarung tangan karet.
Kelima, pemain tidak boleh melewati wilayah permainannya saat istirahat dengan net menjadi pembatas.
Keenam, pemain tidak diperbolehkan berinteraksi dengan fans seperti memberi tanda tangan, berfoto, memberi bola, ataupun botol minum.