KOMPAS.com - Inter Milan ternyata pernah menolak kedatangan Ricardo Kaka di Giuseppe Meazza.
Ricardo Kaka melangkah ke Eropa pada 2003. Saat itu usianya baru 21 tahun.
Ia datang dari Sao Paulo bersama sang agen, Gaetano Paolillo. Tujuannya adalah AC Milan, sesuai rekomendasi dari ayah Kaka.
Paolillo pun menawarkan Kaka ke AC Milan. Namun, situasinya saat itu sedang sulit.
Pasalnya, AC Milan masih dihuni sederetan bintang yang memiliki posisi bermain yang sama dengan Kaka. Sebut saja Manuel Rui Costa dan Rivaldo.
Baca juga: Pernah Sukses Bersama di AC Milan, Kaka Pilih Carlo Ancelotti sebagai Pelatih Terbaik
Rui Costa dan Rivaldo memainkan peran sebagai trequartista atau penyerang lubang di AC Milan, sama seperti posisi natural Kaka di Sao Paulo.
"Itu tidak mudah karena mereka memiliki Manuel Rui Costa dan Rivaldo dalam peran trequartista," kata Paolillo, seperti dilansir dari Football Italia, Minggu (26/4/2020).
Tak kunjung mendapat jawaban, Paolillo kemudian memilih opsi lain.
Ia membawa Kaka ke "tetangga sebelah" alias Inter Milan.
Bukannya mendapat respons baik, Paolillo dan Kaka justru langsung mendapat penolakan.
Orang yang menolak kedatangan Kaka adalah pelatih Inter Milan saat itu, Hector Cuper.
Baca juga: Kaka Pernah Ditolak Inter Sebelum Jadi Legenda AC Milan
Menurut keterangan dari Paolillo, Hector Cuper mengatakan bahwa Kaka tidak sesuai dengan skema bermainnya.
"Pada satu titik, saya menawarkan Kaka ke Inter (Milan). Namun, pelatih Hector Cuper tidak tahu apa yang harus dilakukan bersama Kaka dengan formasi 4-4-2," jelas Paolillo.
"Tidak ada klub lain yang berminat, itu sangat aneh bagi saya," ucap Paolillo terheran.
Namun, pada akhirnya, Kaka berlabuh di AC Milan. Paolillo berhasil meyakinkan Direktur Olahraga AC Milan saat itu, Ariedo Braida, dan CEO Adriano Galliani.
"Setelah Ariedo Braida berhasil dirayu, kita juga sukses meyakinkan Galliani," tutur Paolillo.
Kaka resmi berseragam AC Milan terhitung mulai awal musim 2003-2004.
Baca juga: Momen 13 Tahun Lalu, Ricardo Kaka Ciptakan Duel Evra Vs Heinze di Old Trafford
Sejak saat itu, pemain berpaspor Brasil tersebut menjadi bagian penting di lini tengah AC Milan.
Puncaknya adalah ketika Kaka berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions ketujuh AC Milan pada 2007 dan beberapa bulan setelahnya, ia dianugerahi trofi Ballon d'Or.
Kaka sempat meinggalkan AC Milan untuk Real Madrid pada 2009.
Namun, pada 2013, Kaka kembali lagi ke "rumahnya" sebelum merantau ke Amerika Serikat bersama Orlando City dan pensiun di sana pada 2017.
Selama membela AC Milan dalam dua periode (2003-2009 dan 2013-2014), Kaka membukukan 104 gol dan 85 assist di semua kompetisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.