KOMPAS.com - Bayern Muenchen menjuarai Liga Champions 2012-2013 dengan menggunakan skema inverted winger yang ada pada diri Arjen Robben dan Franck Ribery.
Pada pertandingan final di Stadion Wembley, 25 Mei 2013, formasi yang diusung Jupp Heynckes adalah 4-5-1.
Lawannya, Borussia Dortmund, menggunakan formasi yang sama. Namun, ada yang berbeda dari jalannya formasi kedua kubu. Perbedaan itu terletak pada sisi sayap atau winger.
Kedua tim memang sama-sama menggunakan penyerang tunggal, Mario Mandzukic (Bayern) dan Robert Lewandowski (Dortmund). Akan tetapi, di lini sayap, perbedaan jalannya formasi terasa.
Baca juga: Asal-usul Miedo Escenico, Bermula dari Real Madrid
Heynckes menempatkan Robben di sayap kanan, padahal kekuatan Robben adalah kaki kirinya. Begitu pula Ribery yang berada di sayap kiri.
Di kubu Dortmund, Juergen Klopp menempatkan Jakub Blaszczykowski di sayap kanan karena memang kaki terkuat Kuba - sapaan Blaszczykowski - adalah kaki kanan. Sementara di sayap kiri ada Kevin Grosskreutz.
Mari lupakan peran Kuba dan Grosskreutz, karena kita akan fokus peran Robben dan Ribery pada laga yang dimenangi Bayern dengan skor 2-1 itu.
Lalu, apa yang sedang dipikirkan Heynckes menempatkan kedua sayapnya di posisi yang bukan kaki terkuat mereka?
Ya, Bayern Muenchen sedang menggunakan skema inverted winger saat itu.
Melansir dari laman Soccercoachweekly.net, inverted winger adalah sayap yang terbalik. Pemain dengan dominan kaki kiri, akan ditempatkan di sayap kanan. Begitu pula sebaliknya.
Dengan skema macam ini, seorang inverted winger diharapkan bisa mengkreasi peluang bagi dirinya sendiri dengan cara menggiring bola ke dalam, atau cutting inside.
Robben yang dominan kaki kiri, akan menggiring bola dari sayap kanan menuju kotak penalti menggunakan kaki terkuatnya. Praktis, dengan cara ini, Robben langsung bisa menendang bola dengan kaki terkuatnya. Ribery pun sama.
Sebenarnya, skema ini sudah jauh-jauh hari diterapkan oleh Heynckes di Bayern.
Pada final Liga Champions musim sebelumnya saat melawan Chelsea di Stadion Allianz Arena, Heynckes sudah menerapkan skema inverted winger. Yang mengisi pun sama, Robben di kanan, Ribery di kiri.
Asal-usul inverted winger sudah populer kala Robert Pires pada medio 2000-2006, sering bermain sebagai sayap kiri di Arsenal meski kaki dominannya kanan.