KOMPAS.com - Setiap pemain maupun tim selalu menginginkan kemenangan dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Namun, kemenangan bukan hal mudah untuk diraih, tentu banyak aral melintang yang harus dilewati.
Selain melihat kekuatan kubu lawan, tentu juga kondisi tim sendiri. Suasana skuad harus kuat dengan nilai keharmonisan dan loyalitas tiap pemain.
Sebuah tim bisa saja kalah atau gagal hanya karena satu orang pemain yang melakukan kesalahan secara disengaja atau tidak.
Baca juga: La Liga: Lionel Messi Bisa Bela Timnas Spanyol
Faktor yang disengaja tentu sangat merugikan dan membuat seorang pemain bisa dicap pengkhianat.
Misalnya saja seperti menerima uang suap agar bermain buruk dan berimbas kekalahan bagi timnya.
Praktik suap ini memang menguntungkan seorang pemain, akan tetapi bisa juga menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh mantan bek timnas Indonesia, Hamka Hamzah, dalam perbincangannya di akun YouTube milik Rian D'Masiv.
Baca juga: 5 Pemain Timnas Indonesia yang Paling Menonjol Versi AFC
"Bahayanya kalau disuap itu, kalau sudah satu kali kita menerima, itu akan terus (berlanjut)," kata Hamka Hamzah.
Pasalnya, jika seorang pemain menerima suap meski satu kali, maka selamaya dia akan menjadi seperti seorang "budak".
Artinya, jika sudah menerima suap, maka pemain tersebut nasibnya akan terus bergantung pada pemberi suap.
"Kalau sekali menolak, selesai saya. (Praktik suap) sebelumnya dibongkar," ungkap dia di akun YouTube bernama Rian Ekky Pradipta.
"Jadi hati-hati. Karena banyak kasus yang saya lihat dan teman-teman pernah mengalami," imbuh bek Persita Tangerang itu.
Baca juga: Tulisan PSSI di Jersey Timnas Indonesia Tidak Menyalahi Aturan
"Mudah-mudahan di Indonesia ini tidak ada, karena itu sangat berbahaya," jelasnya.
Eks kapten Arema FC itu juga berharap pemain muda maupun senior memahami konsekuensi terkait praktik suap di dunia sepak bola Indonesia.
"Kita bisa lihat, karier pemain yang menerima praktik suap itu akan cepat berakhir."
"Nggak mungkin (kariernya) akan lama, karena duit haram yang mereka terima," tandas Hamka Hamzah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.