KOMPAS.com - Petenis asal Perancis, Richard Gasquet, ragu dunia tenis akan kembali normal setelah masa penangguhan turnamen selesai pada 13 Juli nanti.
Semua turnamen tenis ditangguhkan hingga bulan Juli mendatang. Keputusan ini dibuat oleh ATP, WTA, dan ITF pada 1 April lalu.
Kekhawatiran akan pandemi virus corona menjadi alasannya.
Meski masih tersisa tiga bulan sebelum masa penangguhan berakhir, Richard Gasquet pesimistis ajang tenis dapat bergulir kembali dalam waktu dekat.
"Sulit untuk memprediksi situasinya," kata Gasquet kepada Oust-France, dilansir BolaSport.com dari Tennis World USA.
"Bagi saya, tampaknya akan sangat sulit untuk kembali menggelar turnamen sebelum September. Saya agak pesimistis, saya tidak tahu apakah adalah olahraga sebesar tenis," katanya.
Baca juga: Andy Roddick Ungkap Alasan Selalu Tak Berdaya di Hadapan Roger Federer
"Karena ketika anda membuat turnamen tenis, ada peserta dari 60 negara berbeda dan penonton yang banyak," ungkapnya.
Prrancis yang merupakan negara asal Gasquet mengalami dampak parah dari virus corona.
Sebelum turnamen tenis dibekukan, Federasi Tenis Prancis (FFT) lebih dahulu menggeser jadwal French Open 2020 dari 24 Mei-7 Juni menjadi 20 September-4 Oktober.
Keputusan FFT menunda French Open 2020 mendapat kritik.
Pasalnya, jadwal baru French Open 2020 berdekatan dengan turnamen grand slam lainnya, US Open 2020, yang akan digelar sepekan sebelumnya.
Baca juga: Rafael Nadal Tak Yakin Turnamen Tenis Bisa Digelar Lagi Tahun 2020
"Kita harus menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan, turnamen grand slam adalah yang paling penting," ujar juara French Open 2004 tersebut.
Sebelumnya, Ketua ATP Andrea Gaudenzi juga sudah memastikan jika musim pandemi berakhir, turnamen besar akan menjadi prioritas pertama untuk digelar. (Muhamad Husein)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.