KOMPAS.com - Penyerang haus gol asal Blegia, Romelu Lukaku, merasa bersyukur bisa pindah ke Inter Milan dari klub sebelumnya, Manchester United.
Kepergian Lukaku dari Man United dan berlabuh di Inter Milan membuatnya bisa berkembang lebih banyak.
Keberadaan Antonio Conte sebagai pelatih kepala Inter juga membuat striker kelahiran 13 Mei 1993 itu semakin betah di klub berjuluk Nerazzurri.
Melansir Football Italia, Lukaku menjawab salah satu kunci bisa tampak lebih betah di Inter dibanding beberapa klub-klub sebelumnya.
Baca juga: Inter Milan Bakal Rekrut Striker asal Jerman Sebagai Pengganti Lautaro Martinez
"Kuncinya adalah komunikasi," kata rekan Lautaro Martinez di lini depan Inter.
Lebih lanjut, dia memberi contoh cara berkomunikasi Conte saat laga Derby della Madonnina.
Banyak orang menilai Conte berteriak dengan kesal mengingat Inter sedang tertinggal 0-2 dari AC Milan. Tapi, bagi Lukaku, suara keras sang pelatih bukan teriakan seperti yang dilihat banyak orang.
"Ketika kami tertinggal 0-2 dari AC Milan, Conte tidak teriak. Dia mengajarkan kami apa yang harus kami lakukan," kata dia.
"Yakni, dia juga menjelaskan bagaimana mencari ruang dan kami menang," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Inter Milan Sumbang Satu Juta Masker di Italia
Pada hasil akhir, Inter berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-2.
Di sisi lain, Lukaku juga menyebut atmosfer San Siro membuatnya merasakan hal terindah selama di Nerazzurri.
"Momen terbaik berseragam Inter adalah bermain di San Siro dengan penonton penuh," jelas dia.
"Itu luar biasa, saya mencintainya. Gol favoritku ke gawang Genoa, yang kedua... Saya bisa memamerkan skill saya," jelas dia.
Sementara disinggung soal klub lama, khususnya di Liga Inggris, dia mengatakan masa di Everton lebih baik dibanding selama bergabung Man United atau Chelsea.
Dia bahkan tidak berpikiran akan kelmabli ke Liga Inggris.
Baca juga: Eks Man United: Memberi Gelar Juara kepada Liverpool adalah Keputusan Adil
"Saya tidak berpikir bakal begitu (kembali ke Liga Inggris), tetapi saya suka momen saya bersama Everton."
"Pengalaman di Chelsea dan Man United bagus. Orang-orang boleh berpikir saya sia-sia, itu bagus di satu klub, memberi saya kesempatan untuk datang ke Inggris dan belajar dari idola saya," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.