Hal tersebut dipengaruhi melalui sebuah kisah yang menceritakan perjalanan ngahiyang atau moksa Prabu Siliwangi beserta para pengikutnya dengan mengubah wujud menjadi harimau.
Baca juga: Asal-usul Istilah Gol Olimpik, Gol Langsung dari Sepak Pojok ala Toni Kroos
Asal-usul julukan terbuat dari banyak faktor, termasuk sejarah atau identitas sebuah klub berasal, hingga mitologi lokal yang mengalir secara turun temurun.
Contoh lain, julukan klub yang menggunakan tokoh dalam cerita leluhur seperti Joko Tingkir yang kemudian dipakai oleh Persela Lamongan maupun Mahesa Jenar untuk PSIS Semarang.
"Pola selanjutnya adalah berasal dari budaya populer yang berkembang dan dikenal masyarakat," jelas penulis buku Merawat Sepakbola tersebut.
"Sebagai contoh adalah tokoh Mahesa jenar yang menjadi prajurit kerajaan Demak yang terkenal dari cerita bersambung Nagasasra dan Sabukinten dari SH Mintardja di tahun 1960-an."
Baca juga: Timnas Indonesia Pernah Merasakan Pahitnya Gol Olimpik, Apa Itu?
"Cerita ini sangat populer bagi masyarakat di Jawa tengah dan Yogyakarta, bahkan menjadi lakon ketoprak."
"Nama ini kemudian dilekatkan pada PSIS Semarang," ungkap Fajar Junaedi.
Di balik melekatnya sebuah klub, lanjut Fajar Junaedi, peran pers sangat berpengaruh dalam julukan klub.
"Di masa sebelum media internet berkembang luas, pers lokal punya andil dalam membesarkan julukan-julukan bagi tim sepak bola di daerahnya," kata pria yang akrab disapa Mas Jun.
"Yang perlu digarisbawahi, dari mana pun berasal julukan tersebut, pers mempunyai peran besar dalam mempopulerkan," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.