Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Sepak Bola, Glenn Fredly Turut Berperan dalam Perdamaian di Ambon

Kompas.com - 08/04/2020, 21:05 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti Indonesia di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang sedang bergejolak di Tanah Air.

Musisi ternama berdarah Maluku, Glenn Fredly, meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) malam.

Kabar duka berpulangnya Glenn Fredly dibenarkan oleh rekan sesama musisi, Tompi.

"Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya. Dia yang selalu hadir menggerakkan kita semua," tulis Tompi melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Kontribusi Glenn Fredly untuk Sepak Bola lewat Sebuah Film...

Banyak karya-karya musik dari Glenn Fredly yang bakal menjadi sejarah. Namun, ada juga karya dari film, yakni Cahaya dari Timur: Beta Maluku pada tahun 2014.

Film tersebut mengisahkan mantan pemain bola Indonesia asal Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Sani Tawainela, yang susah payah membangun perdamaian melalui dunia sepak bola di Maluku.

Glenn Fredly saat itu sebagai produser film. Sementara kursi sutradara diduduki oleh Dhimas Sasongko.

Glenn sangat antusias dengan film tersebut ketika kali pertama mendapat tawaran dari Dhimas Sasongko.

Baca juga: Glenn Fredly Meninggal, Gading Marten: Istirahat yang Tenang Bung

Pasalnya, dalam film tersebut memberi pesan perdamaian akibat konflik yang terjadi di Maluku pada tahun 1999.

Seperti diketahui, pada tahun 1999, warga Maluku pecah akibat konflik agama yang terjadi.

Glenn sempat kembali ke Ambon, Maluku, ketika konflik itu terjadi. Di sana, dia melihat warga dengan KTP Islam dan Kristen dipisahkan.

Tak ingin konflik itu kembali terungkit, Glenn memilih membuat film untuk memberikan pesan perdamaian.

Ketika riset untuk membuat film, Glenn menemukan cerita soal sopir ojek muslim di Maluku, Sani, yang membangun tim sepak bola agar anak-anak terhindar dari konflik.

Baca juga: Anang Hermansyah: Glenn Fredly Pejuang Industri Musik Indonesia

"Dia (Sani) sempat menjadi tukang ojek, dan dalam keterbatasan itu dia mampu membangun sepak bola di desanya," kata Glenn, Kamis (16/1/2014).

"Kerja kerasnya itu menjadikannya sebagai pelatih bagi tim sepak bola Maluku U-15 dan mereka menang saat itu di Jakarta," tutur Glenn.

Kisah Sani ini menjadi sangat menarik karena dalam kondisi konflik berkecamuk di Ambon, Sani mampu mendidik anak asuhnya dari latar agama berbeda untuk tetap saling menghormati dan menghargai dalam kehidupan persaudaraan.

Dalam trailer film Cahaya dari Timur: Beta Maluku juga ada suara Glenn Fredly pada menit-menit akhir.

"Beri satu ingatan manis setelah semua yang pahit, Sani," kata Glenn.

Di sisi lain, keuntungan dari pemutaran film ini juga akan didonasikan sebagian untuk membangun dunia sepak bola di Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com