Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Pamungkas: Persija dan Persib Bukanlah Rival

Kompas.com - 06/04/2020, 14:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Dua klub raksasa Shopee Liga 1 2020, Persija Jakarta dan Persib Bandung, tak pernah lepas dari gengsi tiap kali bertemu.

Antusias pencinta sepak bola Tanah Air selalu tinggi tiap kali klub berjuluk Macan Kemayoran (Persija) bertemu dengan Maung Bandung (julukan Persib).

Banyak kalangan berpendapat bahwa duel Persija vs Persib ataupun sebaliknya merupakan laga klasik.

Namun, bagi manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, pertarungan kedua tim tersebut bukan laga klasik.

Bahkan, kata pria yang akrab disapa Bepe, disebut rival pun belum tentu benar.

Baca juga: Sebut Persib Jakarta, Akun 12.800 Pengikut Kena Cecar Bobotoh

Pernyataan tersebut dia tuangkan dalam blog pribadi Bambang Pamungkas berjudul "Persija Vs Persib: Bukan Laga Klasik".

"Saya tentu memiliki alasan mengapa menilai Persija Vs Persib bukanlah laga klasik. Jangankan diberi label 'Laga Klasik', kedua tim disebut 'Rival' saja rasanya kok juga kurang pas," tulis Bepe dalam blognya tersebut.

Alasannya, lanjut Bepe, laga klasik seharusnya disematkan dalam pertandingan dengan animo tertinggi di Indonesia bahkan Asia Tenggara, PSMS Medan vs Persib Bandung pada 23 Februari 1985.

Kala itu, jumlah penonton yang hadir sekotar 150.000 orang.

"Besarnya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan laga 'ulangan' final dua tahun sebelumnya tersebut, membuat pertandingan hampir saja tidak dapat digelar."

Baca juga: Galang Dana Perangi Corona, Kiper Persija Lelang Jersey Juara 2018

"Penonton yang meluber hingga sisi lapangan, membuat pihak keamanan mengalami kesulitan untuk dapat mengontrol keadaan."

"Pada era perserikatan pertemuan kedua tim memang selalu ditunggu, dan dinantikan oleh seluruh pecinta sepak bola di Indonesia," ungkap alumni SMA N 1 Salatiga itu.

Oleh sebab itu, Bepe menilai laga Persija vs Persib bukanlah laga klasik.

Kemudian, lanjut Bepe dalam blognya, Macan Kemayoran dengan Maung Bandung bukanlah rival.

Menurut pemilik angka 20 di Persija saat menjadi seorang pemain, kata rival cocok disandingkan jika kedua tim merupakan sama-sama pemilik kemenangan yang hampir imbang.

Baca juga: Tak Sabar Ingin Merumput, Gelandang Persib Berharap Virus Corona Mereda

Faktanya, pada pertemuan di Liga 1 2018, jumlah kemenangan Persib dengan Persija jauh berbeda.

"Bagaimana bisa disebut 'Rival' jika salah satu tim mendominasi hasil di atas lapangan. 16 kemenangan (Persija) berbanding 6 kemenangan (Persib) tentu tidak dapat dikatakan dekat," ungkap mantan striker timnas Indonesia.

"Saya lebih setuju jika Persija Vs Persib diberi label laga 'Sarat Gengsi'."

"Iya sarat gengsi dan ego dari mereka yang suka memelihara kebencian dalam hati mereka, dan mendapat keuntungan dari perseteruan yang terjadi di luar lapangan," ujarnya melanjutkan.

Bagi bapak tiga anak itu, melawan Maung Bandung merupakan laga spesial. Total, sembilan gol sudah dia cetak di jala klub asal Ibu Kota Jawa Barat itu selama berkarier sebagai pemain profesional.

Baca juga: Bek Persija Menikah, Ijab Kabul dengan Sarung Tangan

"Sejak pertama kali berseragam Macan Kemayoran pada musim 1999, setiap kali melawan Persib adalah sebuah kesempatan emas bagi saya."

"Kesempatan untuk dapat berjibaku dan menimba ilmu dari bek-bek tangguh kelas satu yang menjaga pertahanan Persib," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com