KOMPAS.com - Kekalahan Liverpool di markas kebanggaan, Anfield Stadium, dari Atletico Madrid dalam ajang Liga Champions babak 16 besar leg kedua berbuntut panjang.
Laga Liverpool vs Atletico Madrid yang terlaksana pada 11 Maret 2020. Skor akhir 2-3 untuk kekalahan tuan rumah.
Adapun agregat berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan Atletico dan berhak melaju ke perempat final Liga Champions.
Kekalahan Liverpool di Anfield menjadi kali pertama tim berjuluk The Reds itu malu di kandang sejak September 2018, tepatnya saat menjamu Chelsea pada laga putaran ketiga Piala Liga Inggris.
Baca juga: Semua Ingin Liga Inggris Dilanjutkan, Kecuali yang Tak Suka Liverpool
Setelah itu, Liverpool tidak pernah kalah lagi selama 41 laga beruntun di semua kompetisi ketika bermain di Anfield Stadium.
Terbaru, laga Liverpool vs Atletico Madrid kembali menjadi sorotan.
Mengutip dari Liverpool Echo, The Reds kena denda dari UEFA akibat ulah suporternya dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions tersebut.
"UEFA telah memberikan hukuman kepada The Reds sebesar 3.250 (setara Rp 50 juta) karena para pendukung menyalakan kembang api pada babak 16 leg kedua di Anfield pada 11 Maret," tulis pemberitaan Liverpool Echo.
Denda juga dijatuhkan kepada Atletico Madrid saat leg pertama akibat suporter wakil Spanyol itu melakukan penutupan jalan.
Baca juga: Tak Hanya Musim Ini, Liverpool Juga Puncaki Klasemen Liga Inggris Sepanjang Masa
"Atletico didenda 24.000 euro (setara Rp 427 juta) karena memblokir jalan umum," tulis Liverpool Echo lagi.
Sebelumnya, kekalahan Liverpool juga dicap sebagai biang kerok dari penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Wali Kota Liverpool, Joe Anderson.
Bersamaan dengan hari pelaksanaan laga Liga Champions itu, Covid-19 sudah menyebar di tanah Britania Raya.
Melansir BBC, pada Rabu (11/3/2020), terdapat 596 tersebar di Britania Raya. Lebih rincinya 491 di Inggris, 60 Skotlandia, 20 Irlandia Utara dan 25 di Wales.
Baca juga: Sangat Adil Beri Liverpool Gelar Juara meski Liga Inggris Tidak Selesai
Dari jumlah 596 tersebut, tercatat 10 di antaranya meninggal dunia.
Anderson mengaitkan kedatangan para suporter Atletico Madrid dengan wabah virus corona yang melanda Liverpool.
Anderson juga mempertanyakan mengapa fans Atletico Madrid diizinkan menonton langsung tim kesayangan mereka di Anfield.
Padahal, saat itu di Spanyol sudah ada larangan datang ke stadion untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal tersebut menjadi kejanggalan awal Anderson.
Kasus virus corona Spanyol di tanggal laga Liverpool vs Atletico Madrid mencapai 8000 lebih dengan angka kematian mencapai 297 jiwa.
"Saya tidak setuju (adanya laga), tetapi sayangnya bukan saya yang membuat keputusan itu," kata Anderson, seperti dikutip dari Liverpool Echo.
Baca juga: Kegiatan Amal Liverpool di Tengah Pandemi Virus Corona
"Sekarang kita harus menghadapi apa yang terjadi hari ini dan besok, bukan kemarin. Saya hanya ingin orang-orang memikirkan yang lainnya," ujar Anderson menambahkan.
Menurut Anderson, mengizinkan fans Atletico Madrid untuk datang ke Anfield ketika di Spanyol sudah diberlakukan penutupan stadion merupakan blunder.
"Kami berpendapat bahwa pada saat itu sangat aneh ketika penggemar (Atletico) Madrid tidak diizinkan masuk stadion mereka sendiri, tetapi bisa melakukan perjalanan jauh ke Liverpool dan masuk ke Anfield," ucap Anderson.
"Saya pikir pemerintah tidak melakukannya. Kami mengambil tindakan tegas dan cepat. Kami enggan melakukan apa pun untuk membuat orang khawatir atau memengaruhi perekonomian pada saat itu," terang Anderson.
Baca juga: Kisah Liverpool yang Nyaris Datangkan Jose Mourinho
"Liverpool tentu saja memasuki lonjakan (kasus corona). Kami melihat kasus tumbuh dengan cepat dan menyebar ke seluruh kota," ujar Anderson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.