KOMPAS.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengatakan bahwa penundaan Olimpiade Tokyo 2020 tidak mempengaruhi niat Indonesia yang tengah mengajukan diri (bidding) sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Seperti diketahui sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, memutuskan menunda gelaran Olimpiade 2020 akibat maraknya penyebaran virus corona.
Alhasil, multi-ajang empat tahunan yang rencananya akan digelar pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020 itu harus diundur paling lambat hingga musim panas 2021 mendatang.
Baca juga: Olimpiade Ditunda, NOC Indonesia: Atlet Bisa Lebih Mempersiapkan Diri
Terkait keputusan ini, pihak KOI menegaskan bahwa penundaan Olimpiade 2020 tidak berpengaruh terhadap niat bidding Indonesia.
Namun, belum resminya status Indonesia sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade 2032 memang diakui dapat menghampat proses bidding tersebut.
"Sebetulnya tidak ada pengaruh langsung untuk bidding. Bahkan, jika Olimpiade 2020 sesuai jadwal, di Tokyo agak sulit untuk promosi karena kita belum resmi sebagai calon tuan rumah," ujar Raja Sapta Oktohari yang dikutip dari BolaSport.
"Indonesia yang belum resmi menjadi kandidat tuan rumah justru akan lebih banyak fleksibilitas sebagai peserta untuk promosi.
"Saya percaya kami semangat menjadi tuan rumah dan berdasarkan info yang kami dapat, pengumuman tuan rumah disampaikan sebelum 2024," tutur dia menambahkan.
Baca juga: Tanggal Resmi Olimpiade Tokyo pada 2021 Akan Diputuskan Pekan Ini
Hal serupa juga disampaikan oleh Sekretaris KOI, Ferry J Kono.
Dia kembali menjelaskan bahwa posisi Indonesia dalam rangka bidding Olimpiade 2032 baru memasuki tahap diskusi untuk memperoleh status kandidat.
"Saat ini, masih masuk tahapan dialog. Diharapkan pada 2021, kami dalam tahap sebagai kandidat. Kami berharap untuk itu tersedia anggarannya untuk bidding 2032," ucap Ferry.
Baca juga: NOC Indonesia Akan Bangun Fasilitas Kelas Dunia untuk Olimpiade 2032
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewabroto, belum dapat memastikan besaran bidding yang akan dikeluarkan.
Kemenpora sedang dalam tahap penyesuaian anggaran setelah banyaknya ajang olahraga yang harus diundur dan dinilai akan berdampak pada menumpuknya agenda olahraga pada 2021.
"Mau ada penundaan Olimpiade atau tidak, kami punya komitmen tidak ingin merepotkan Komite Olimpiade Internasional (IOC)," ujar Gatot.
"Tetapi, berapa besaran untuk bidding itu nanti karena saat ini kami sedang menghadapi Covid-19," tutur Sesmenpora menjelaskan.
IOC menerapkan metode berbeda dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032.
Mereka disebut akan melakukan pendampingan langsung ke negara-negara yang berminat ketimbang langsung memilih salah satu dari banyak kandidat. (Delia Mustikasari).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.