Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Dianggap Semena-mena soal Keputusan Gaji 25 Persen

Kompas.com - 29/03/2020, 09:20 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Persatuan Seluruh Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah memutuskan gelaran Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 berhenti hingga 29 Mei.

Bersamaan dengan hal tersebut, PSSI juga menyatakan beberapa poin terkait pembayaran klub kepada pemainnya selama kompetisi dihentikan.

PSSI memberikan enam poin terkait penghentian tersebut, di antaranya adalah menetapkan besaran gaji untuk pemain selama libur.

Tujuannya, agar klub tetap membayarkan hak pemain, di sisi lain mereka tidak keberatan karena kondisi saat ini ditetapkan sebagai force majuere dari bulan Maret hingga Juni.

Baca juga: Reaksi Pemain PSM Makassar Setelah PSSI Izinkan Klub Pangkas Gaji Pemain

Di salah satu ketetapan disebutkan bahwa pihak klub hanya berkewajiban membayar gaji pemain sebesar 25 persen selama dalam keadaan force majuere.

Putusan yang disampaikan PSSI itu setelah mendengar saran 10 klub Shopee Liga 1 2020 yang melakukan virtual meeting belum lama ini.

Ke-10 klub tersebut itu adalah PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Arema FC, Persib Bandung, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, Barito Putera, Madura United, dan PSM Makassar.

Mereka beramai-ramai mengeluarkan poin salah satunya pembayaran gaji maksimal 25 persen ke pemain selama jeda kompetisi.

Namun keputusan masalah gaji itu langsung mendapatkan tentangan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

Baca juga: Arema FC Susun Kebijakan Baru Sesuai dengan Surat Keputusan PSSI

Melalui kuasa hukumnya, Riza Hufaida, APPI berharap PSSI meninjau kembali Surat Keputusan (SK) yang telah dikeluarkan.

"PSSI mau meninjau kembali SK tersebut dan kami para pihak duduk bareng untuk membicarakan win-win solution terhadap masalah ini," kata Riza saat dihubungi BolaSport, Sabtu (28/3/2020).

Menurut Riza, dengan hanya dibayarkan 25 persen dari gaji yang seharusnya, para pemain akan menjadi pihak yang paling dirugikan.

Lebih lanjut lagi ia berharap pemain dibayar penuh karena pada awal bulan Maret sendiri seluruh pemain masih menjalankan tugasnya dengan bermain.

Tak cuma bermain, para pemain juga telah memenuhi kewajibannya dengan mengikuti agenda latihan yang di jadwalkan klub sebelum diliburkan.

Baca juga: Madura United Sebut Keputusan PSSI Tidak Perlu Diperdebatkan

"Kalau lebih adilnya berapa persenannya itu tergantung dengan negosiasi atau pembicaraan dengan para pihak," ujar Riza.

"Kalau ditanya yang adil berapa kami maunya 100%, kalau mau ngomong situasi ini force majeure liga mau berhenti sementara dan kemudian ini akan merevisi kontrak namanya kan dan harus ada tanda tangan para pihak, klub tanda tangan, kami APPI tanda tangan kami bikin amandemen," ucap Riza.

Tak berhenti di situ, Riza juga mengatakan bahwa keputusan yang diambil PSSI telah melampaui kewenangannya.

"Kan kalau gini PSSI menjadi sewenang-wenang dan melampaui kewenangannya. Apa hak PSSI terhadap kontrak pemain ini dan menentukan batas klub boleh membayar maksimal 25% sangat merugikan pemain," tegas Riza. (Arif Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BolaSport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com