IOC Didesak Tinjau Ulang Jadwal Olimpiade 2020

KOMPAS.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) didesak untuk meninjau ulang rencana penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo.

Dikutip dari Antaranews.com, IOC dan penyelengara Olimpiade 2020 menyatakan ajang empat tahunan itu akan tetap berlangsung sesuai jadwal, tepatnya dari 24 Juli hingga 9 Agustus.

Namun, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemain Dunia (WPA), Brendan Schwab meminta IOC berkonsultasi dengan banyak atlet sebelum memutuskan.

“Dalam kondisi dunia mengalami pandemi, menyelenggarakan megaevent olahraga termasuk Olimpiade menuntut dilakukannya peninjauan mendalam serta konsultasi komprehensif mengingat situasi yang terjadi sekarang, menyertakan para atlet juga perwakilan mereka,” kata Schwab dalam pernyataanya seperti dikutip dari Reuters.

Menurut Schwab, IOC perlu meningkatkan dialog dengan berbagai pihak yang rawan terdampak.

"Di luar sponsor dan pemerintah untuk proses terbuka bagi para pemangku kepentingan setara dengan asosiasi pemain sebagai perwakilan atlet dan lainnya yang paling berisiko," ujar dia.

Ribuan calon peserta Olimpiade terabaikan dengan banyaknya event kualifikasi di seluruh dunia yang ditunda atau dibatalkan.

Baca juga: Hendra Setiawan Harap Olimpiade Digelar Setelah Pandemi Berakhir

Minky Worden, Direktur Inisiatif Global Human Rights Watch yang merupakan bagian dari koalisi LSM global Aliansi Hak dan Olahraga (SRA) mengatakan dewan olahraga harus lebih transparan saat ini.

"Virus ini berdampak bagi kesehatan, HAM, profesi dan karier para atlet, tetapi juga kesejahteraan jutaan orang yang mata pencahariannya bergantung pada industri olahraga dan rantai pasokannya," kata Worden.

Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) ingin menanyakan lebih dulu kepada para anggotanya mengenai dampak krisis virus corona terhadap persiapan atlet.

Dalam satu kuesioner berjudul "COVID-19 dan persiapan untuk Olimpiade Tokyo 2020", yang diperoleh AFP dalam bahasa Prancis, IOC bertanya kepada Komite Olimpiade negara-negara anggotanya "bagaimana peraturan darurat terkait COVID-membatasi pelatihan dan persiapan atlet-atlet Anda?"

IOC bertanya tentang kemungkinan perubahan paksa atau bahkan relokasi kamp pelatihan tanpa menunjukkan apa yang ingin dipelajari dari jawabannya.

Pada Jumat (20/3/2020), USA Swimming mengingatkan bahwa para atletnya tidak bisa lagi berlatih secara normal tanpa risiko tertular virus.

Baca juga: Pejabat Komite Olimpiade Jepang Minta supaya Olimpiade 2020 Ditunda

Pendapat senada juga datang dari Federasi Renang Prancis, Komite Olimpiade Norwegia, dan para atlet.

Selain meningkatnya jumlah suara yang mendukung penundaan olimpiade, penundaan jadwal sudah dilakukan terhadap ajang olahraga lain, seperti Euro 2020 yang sudah diputuskan diundur satu tahun.