KOMPAS.com - Legenda tinju dunia, Mike Tyson, bercerita bahwa hidup yang dianggapnya rumit membuatnya siap menghadapi kematian dalam setiap pertarungannya.
Mike Tyson masih memegang rekor sebagai petarung termuda yang meraih sabuk juara dunia kelas berat.
Pria dengan julukan Si Lehar Beton ini menjadi juara dalam usia 20 tahun. Itu diraihnya pada 1986 setelah mengalahkan Trevor Berbick.
Selepas tahun itu, Mike Tyson mengalami lika-liku kehidupan, mulai dari merasakan masa jayanya sebagai petinju hingga jatuh di titik terendah dalam kariernya.
Demi mengenang masa-masa tersebut, Mike Tyson bersedia menceritakannya kepada publik.
Baca juga: Aksi One Punch Man Ala Khabib Nurmagomedov ke Orang Tak Dikenal
Melalui wawancara lewat podcast dilansir The Sun, Mike Tyson menceritakan awal mula sebagai petarung tangguh di atas ring tinju.
Mike Tyson menceritakan bahwa dirinya mengenal dunia tinju, pemikiran untuk membunuh lawan jadi sugesti yang tertanam di dalam kepalanya.
Hal ini membuat Mike Tyson, yang dikatakan selalu dihantui rasa takut, menjadi lebih berani menghadapi musuh.
"Saya tahu ada kemungkinan bahwa saya bisa mati selama pelatihan, selama perkelahian. Saya tahu itu,” ujar Mike Tyson.
Baca juga: Berkenalan dengan David De Gea Indonesia Milik Persiraja
"Namun saya tidak takut karena kupikir kalau ada orang yang akan mati, saya yang akan membunuhnya."
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan