KOMPAS.com - Mayoritas warga Jepang meminta Olimpiade Tokyo 2020 ditunda karena pandemi virus corona.
Hal itu diketahui dari polling yang dilakukan tiga media Jepang seperti dikutip dari situs Forbes.
Hasil polling yang disiarkan Kyodo News menyebut sebanyak 70 persen responden memilih Olimpiade Tokyo 2020 untuk ditunda.
Adapun polling dua media lainnya menghasilkan rata-rata 60 persen responden juga meminta Olimpiade ditunda dan hanya 20 persen yang setuju ajang empat tahunan itu digelar sesuai rencana.
Sejauh ini, belum ada kepastian apakah Olimpiade Tokyo 2020 tetap digelar sesuai rencana pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang.
Baca juga: Kualifikasi Tinju Olimpiade 2020 di London Digelar Tanpa Penonton
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dalam keterangan terakhir masih bersikeras tidak ingin menunda Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami saat ini sedang berusaha keras mengatasi penyebaran virus corona sehingga kami selaku tuan rumah Olimpiade bisa melaksanakan ajang tersebut tanpa masalah dan sesuai jadwal," ujar Shinzo Abe, Sabtu (14/3/2020), dikutip dari situs Forbes.
Pernyataan itu kemudian mendapat respons negatif dari berbagai kalangan, seperti atlet hingga komite Olimpiade banyak negara.
Mayoritas pendapat menyebut menggelar Olimipade Tokyo 2020 sesuai rencana akan sangat berbahaya karena akan mengumpulkan banyak orang dari atlet hingga wisatawan dari berbagai negara ke satu tempat.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelumnya sudah menyarankan Olimpiade Tokyo 2020 untuk ditunda satu tahun karena pandemi virus corona.
Baca juga: Jepang Bantah Olimpiade 2020 Ditunda Selama 2 Tahun
Dikutip dari situs CBS News, Jepang sudah menghabiskan biaya persiapan Olimpiade Tokyo 2020 sebesar 12,6 sampai 25,2 miliar dollar AS.
Faktor biaya itulah yang dikabarkan menjadi alasan kuat Pemerintah Jepang bersikeras menggelar Olimpiade sesuai jadwal untuk mengindari kerugian materi.
Terbaru, pawai obor Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang yang direncanakan akan berlangsung Kamis (26/3/2020) akan ditunda.
Sebelumnya, pawai obor di Yunani dihentikan di tengah jalan karena virus corona meski sudah dinyalakan pada 12 Maret lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.