JAKARTA, KOMPAS.com - Lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan mengaku tak merasa tertekan meskipun ditarget meraih medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Sebab, Eko mengaku medali emas tersebut bukan hanya ditargetkan dari beberapa pihak, tetapi juga dari keinginan pribadinya.
Olimpiade Tokyo 2020 merupakan keikutsertaan Eko yang keempat kalinya dalam ajang multievent terbesar di dunia tersebut.
Eko Yuli sebelumnya pernah berlaga di Olimpide Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio 2016.
Hasilnya, lifter berusia 31 tahun itu meraih medali perunggu di Beijing dan London, serta meraih medali perak pada perhelatan Olimpiade Rio 2016.
Baca juga: Menanti Medali Emas dari Eko Yuli di Olimpiade Tokyo 2020
Tahun ini, Eko Yuli membidik medali emas. Jika berhasil, itu akan menjadi medali emas cabor angkat besi untuk Indonesia selama keikutsertaan di Olimpiade.
Meski demikian, Eko sama sekali tak merasa gugup dan tertekan.
"Kalau saya enggak mau ambil pusing, masalah merasakan pressure atau apa. Medali emas itu juga keinginan saya sendiri, ditarget atau enggak, saya mau medali emas," kata Eko saat ditemui di Cross Fit 6221, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Saya tetap fokus saja mempersiapkan diri. Enggak peduli ditarget siapa, bagaimana harapan banyak orang."
"Pas tanding ya kami fokus saja. Intinya, atlet harus punya motivasi seperti itu. Kenapa angkat besi konsisten dapat medali selama ini ya walaupun belum emas, karena itu tadi kami belum dapat medali emasnya," tegas Eko menambahkan.
Eko Yuli pun mengaku ingin memecahkan rekor total angkatan miliknya sendiri.
Total angkatan terbaik lifter asal Lampung ini yaitu 310 kg dengan snatch 140 kg dan jerk 170 kg.
"Total angkatan, saya sih inginya bisa mencapai total angkatan 325 kg dengan snatch 148 kg dan jerk 180 kg. Terakhir total angkatan saya 310 kg," ucap lifter berusia 31 tahun itu.
Eko pun mengatakan persiapannya kini mencapai 90 persen dan sedang menyempurnakan teknik serta meningkatkan kekuatan otot untuk bisa bertanding secara maksimal di Olimpiade.
Selain itu, peraih emas SEA Games 2019 itu juga menyebut lawan terberatnya di pesta olahraga dunia 4 tahunan itu.