KOMPAS.com - Atlet tenis meja Indonesia Muhammad Bima Abdi Negara puas menjadi runner-up nomor tunggal putra Inter Master Liga Tenis Meja Terry Palmer Indonesia (LTMTPI) 2023-2024 putaran pertama.
Muhammad Bima Abdi Negara sudah berjuang melawan pemain asal Korea Selatan (Korsel) Jeong Yun-hun pada laga final di GOR Singgasana Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023).
Namun, hasil baik belum berpihak kepadanya. Petenis meja Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Best Jawa Timur itu takluk 1-3 (11-8, 8-11, 9-11, 11-13) dari Jeong.
Meski begitu, Bima - sapaan akrabnya - mengaku cukup puas menjadi runner-up.
"Alhamdulilah, saya bisa tampil lebih baik dan berhasil melangkah di final," ucap Bima dalam rilis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (11/3/2023).
"Makanya, saya puas dengan menempati posisi runnuer up apalagi Jeong Yun-hun memang unggul dalam hal teknik dan mental," imbuhnya.
"Dari hasil pertandingan ini saya bisa melakukan evaluasi untuk menghadapi liga berikutnya," Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 6 Juli 1997 itu.
Penampilan Bima di kompetisi ini cukup baik. Bahkan, peraih dua perunggu SEA Games 2017 itu membuat kejutan dengan mengalahkan pemain asal Korea Selatan Kwon Hyuk, yang merupakan peringkat 1 dunia U15 di laga semifinal dengan skor 3-2 (5-11, 11-8, 11-9, 11-9).
Bima mengaku sangat senang dengan adanya liga yang yang dipelopori pencinta tenis meja Singgih Yehezkiel ini.
Terlebih, ada pemain asing dari Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Thailand yang kualitasnya permainnya cukup bagus.
"Saya senang banget dengan liga ini. Kita bukan hanya bisa menguji kemampuan tetapi juga bisa melihat talenta pemain yang bagus dan mulai berkembang. Dan, kita sebagai pemain senior mendapat tekanan untuk lebih giat lagi dalam berlatih," kata Bima.
Manajer PTM Best, Harsuka mengapresiasi perjuangan Bima yang sudah berusaha maksimal dengan meraih posisi runner-up tunggal putra.
"Saya apresiasi perjuangan Bima yang sudah bermain maksimal. Lawan memang lebih unggul," katanya.
Sama halnya Bima, Harsuka juga menyambut baik keberadaan Liga Tenis Meja Terry Palmer Indonesia berhadiah total Rp 2,5 miliar ini.
"Keberadan liga ini sangat bagus dalam meningkatkan prestasi atlet tenis meja indonesia. Percuma kalau anak-anak hanya latihan saja tetapi tidak bertanding," kata Harsuka.
"Di liga ini, mereka bisa menambah pengalaman bertanding dan mengenal berbagai karakter lawan. Juara dunia itu lahir karena adanya kompetisi," imbuhnya.
"Saya yakin, dengan adanya liga ini, kejayaan tenis meja Indonesia bisa kembali," tutur Harsuka.
Adapun pemenang tunggal putri adalah Kim Hayeong dari Korsel yang memperkuat PTM Morning Whistle. Di final, Kim mengalahkan Hoying dari Malaysia dengan skor 3-1 (11-5, 11-13, 11-7, 11-6).
Setelah ini, putaran kedua Liga Tenis Meja Indonesia 2023-2024 akan digelar di Surabaya, Jawa Timur pada bulan Juni mendatang.
Ketua Panitia Pelaksana LTMTPI Jopie Warsono meminta seluruh atlet tenis meja yang tampil bisa meningkatkan kualitasnya agar bisa meraih prestasi puncak.
"Tingkatkan terus latihan dan raih prestasi di putaran kedua. Mari kita kembalikan kejayaan tenis meja Indonesia melalui liga ini," kata Jopie Warsono.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/03/11/17300088/liga-tenis-meja-indonesia-2023-2024-atlet-nasional-tempati-runner-up