KOMPAS.com - Partai El Clasico Real Madrid vs Barcelona bakal tersaji pada final Piala Super Spanyol 2023. Lantas kenapa ajang tersebut digelar di Arab Saudi?
Juara La Liga musim lalu, Real Madrid melaju ke final Piala Super Spanyol 2022-2023 usai mengalahkan Valencia di semifinal via adu penalti.
Hal serupa juga dialami oleh Barcelona. Runner-up La Liga 2021-2022 itu lolos ke semifinal usai menundukkan kampiun Copa del Rey, Real Betis, melalui drama adu penalti.
Kini, Real Madrid bakal melakoni duel El Clasico kontra seteru abadi mereka, Barcelona.
Laga Real Madrid vs Barcelona pada final Piala Super Spanyol 2023 tersebut akan dilangsungkan pada Senin (16/1/2023) dini hari WIB di Stadion Internasional King Fahd, Riyadh, Arab Saudi.
Alasan Piala Super Spanyol Digelar di Arab Saudi
Ini bukan kali pertama Piala Super Spanyol diselenggarakan di Arab Saudi.
Sebelumnya, Piala Super Spanyol atau Supercopa de Espana sudah pernah dilaksanakan di negara tersebut pada edisi 2019-2020 dan 2021-2022.
Pengecualian pada edisi 2020-2021 yang digelar di Sevilla karena pandemi Covid-19.
Adapun, format mini turnamen dengan empat tim berpartisipasi di Piala Super Spanyol dimulai sejak 2019-2020.
Keempat tim yang tampil di Piala Super Spanyol adalah juara dan runner-up La Liga serta juara dan runner-up Copa del Rey musim sebelumnya.
Piala Super Spanyol 2019-2020 menjadi edisi perdana dengan empat tim sekaligus kali pertama diselenggarakan di Arab Saudi.
Dilansir dari Diario AS, konsep penyelenggaraan Piala Super dengan empat tim diperkenalkan oleh Federasik Sepak Bola Spanyol (RFEF) pada 2019.
Pada tahun yang sama, RFEF juga mengumumkan bahwa penyelenggaraan Piala Super Spanyol bakal dilaksanakan di luar negeri yakni Arab Saudi.
Piala Super Spanyol digelar di Arab Saudi karena kesepakatan yang dijalin negara itu dengan pihak RFEF.
Pemerintah Arab Saudi disebut menjalin kesepakatan dengan RFEF senilai 30 juta euro atau sekitar Rp 492,6 miliar per edisi hingga 2029 untuk menggelar Piala Super Spanyol.
Meski menguntungkan, penyelenggaraan Piala Super di luar Spanyol tetap mendapat kritikan, salah satunya dari gelandang Athletic Bilbao, Raul Garcia.
Garcia menyebut penyelenggaraan Piala Super Spanyol di Arab Saudi adalah hal yang "tidak masuk akal" dan hanya demi kepentingan sponsor.
Akan tetapi, kritikan itu dibantah oleh Presiden RFEF Luis Rubiales dengan mengatakan, "Kami membuat pertandingan yang terlupakan pada pertengahan musim panas dan membuatnya menjadi ajang internasional."
Konsep Piala Super Spanyol saat ini memang berbeda dengan "Piala Super" lainnya di liga-liga top Eropa.
Selain digelar di pertengahan musim, Piala Super Spanyol juga menjadi satu-satunya duel antara juara liga dan juara piala domestik yang diikuti oleh lebih dari dua tim.
Di Inggris, ajang Community Shield yang mempertemukan juara Premier League dengan kampiun Piala FA secara tradisional menjadi laga penanda dimulainya musim baru.
Hal yang sama juga terjadi di Jerman dengan Piala Super Jerman alias DFL Super Cup menjadi panggung duel jawara Bundesliga dengan pemenang DFB Pokal.
Akan tetapi, Piala Super Spanyol juga punya "teman" ajang serupa yang diselenggarakan di Arab Saudi yakni Piala Super Italia alias Supercoppa Italiana.
Bahkan, Piala Super Italia lebih dulu mentas di Arab Saudi dibanding Piala Super Spanyol yaitu sejak 2018.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/01/15/21000048/real-madrid-vs-barcelona-kenapa-piala-super-spanyol-digelar-di-arab-saudi-