Komentar Axelsen Usai Bungkam dan Buat Malu "Paduka" Momota

KOMPAS.com - Viktor Axelsen (Denmark) manghajar habis-habisan tunggal putra Jepang, Kento Momota, pada partai final Malaysia Open 2022.

Viktor Axelsen hanya butuh 34 menit guna menumbangkan mantan peringkat 1 dunia itu dengan skor telak 21-4 dan 21-7 pada Minggu (3/7/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Sejak gim pertama, Axelsen memiliki pukulan smash yang tajam dan akurat. Kemudian, pertahanannya yang kokoh dan tanpa celah membuat lawan bingung minta ampun.

Begitu juga dengan gim kedua, wakil Denmark itu tampil konsisten meski terjadi banyak reli panjang.

"Saya merasa dapat mengontrol semua pukulan dan smash saya dengan sangat akurat, saya merasa nyaman," kata Axelsen usai laga dikutip BWF.

"Mungkin Kento Momota tak nyaman dengan permainannya hari ini," jelasnya.

Riuh Axiata Arena juga membantunya meningkatkan kepercayaan dirinya. Kini, Axelsen lebih percaya diri dengan label peringkat 1 dunia yang dia miliki.

"Setelah kemenangan terakhir atas Momota pada final Denmark Open 2021, saya tahu apa yang harus saya perbuat."

"Dan saya datang ke sini mencoba melakukan yang terbaik. Itu manjur," ungkap peraih gelar juara Indonesia Open dan Indonesia Masters 2022 tersebut.

Rekor pertemuan Axelsen dan Momota masih didominasi oleh pebulu tangkis asal Jepang.

Meski begitu, kemenangan telak Viktor Axelsen bisa sedikit menutupinya.

"Saya sangat terkejut dengan level permainan saya hari ini. Ini soal saya bermain lebih segar dari yang saya takutkan."

"Saya telah memainkan banyak pertandingan selama empat minggu terakhir, jadi sejujurnya saya sangat lelah, tetapi entah bagaimana saya berhasil menemukan ledakan dan energi untuk permainan saya hari ini," tandasnya.

Komentar Kento Momota

Kento Momota mengakui kehebatan Viktor Axelsen pada final Malaysia Open 2022. Dia tak bisa berbuat banyak.

"Dia terlalu bagus hari ini. Aku mencoba mengejar sedikit demi sedikit, tapi dia terlalu kuat," puji Kento Momota.

"Dia telah membaik; kecepatan dan kualitas tembakannya meningkat di setiap level. Menjelang final saya tidak tegang sama sekali, jadi itu adalah langkah maju yang besar, dan sesuatu untuk diambil," jelasnya.