KOMPAS.com - Striker muda asal Serbia, Dusan Vlahovic, menggegerkan bursa transfer sepak bola Italia dan dunia.
Dusan Vlahovic resmi menjadi bagian dari klub raksasa Italia, Juventus, Sabtu (29/1/2022) pagi WIB.
Dusan Vlahovic menjadi asa baru bagi Juventus sebagai mesin pencetak gol.
Namun sebaliknya, dia mendapat banyak celaan dari suporter Fiorentina, mantan klubnya.
Bukan hanya itu, striker berpostur 190 cm itu juga mendapat ancaman pembunuhan dari oknum suporter Fiorentina.
Seperti diketahui, Fiorentina adalah klub yang membesarkan sosok nama Dusan Vlahovic di dunia sepak bola.
Klub tersebut mencium bakat Vlahovic pada Juni 2017. Saat itu, Fiorentina membeli sang pemain seberat 1,95 juta euro atau sekitar Rp 32 miliar dari klub Serbia, Partizan Belgrade.
Seiring berjalannya waktu, Dusan Vlahovic disulap menjadi striker ganas. Pada Liga Italia 2020-2021, namanya bertengger di posisi keempat daftar top skor setelah Cristiano Ronaldo (29), Romelu Lukaku (24), dan Luis Muriel (22).
Dia digadang-gadang menjadi masa depan Fiorentina yang menginginkan sosok striker haus gol.
Akan tetapi, rayuan Juventus sungguh berat ditolak. Mahar sebesar 70 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun sulit ditolak oleh klub.
Juventus siap membayarkan nilai tersebut dengan cara pembayaran tiga kali.
Dusan Vlahovic Dicap Pengkhianat
Bagi suporter Fiorentina, kepindahan Dusan Vlahovic ke Juventus adalah luka lama kumat kembali.
Rivalitas Fiorentina dan Juventus, khususnya soal pembajakan pemain, beberapa kali terjadi.
Sebelumnya, nama-nama seperti Roberto Baggio, Federico Bernardeschi, hingga Federico Chiesa, merupakan bunga ranum Fiorentina yang dipetik oleh Juventus.
"Setiap kepindahan dari Fiorentina ke Juventus bisa dianggap sebagai sebuah pengkhianatan olahraga," kata mantan pemain Fiorentina, Roberto Galbiati, dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Sejujurnya, saya mengharapkan transfer ke luar negeri dan bukan ke Juventus,” tutur Roberto Galbiati lagi.
Ancaman Pembunuhan
Keputusan Vlahovic pindah dari Fiorentina ke Juventus memicu ketidakpuasan kelompok ultras La Viola yang kemudian mengirimkan ancaman pembunuhan terhadap sang pemain.
Sekelompok ultras membentangkan beberapa spanduk di luar markas Fiorentina, Stadio Franchi, untuk meluapkan amarah mereka.
Adapun tulisan di spanduk-spanduk tersebut berisi hinaan kepada Vlahovic.
Salah satunya berbunyi, “Gol tidak cukup untuk mendapatkan rasa hormat. Vlahovic gobbo di merda (si kotoran bungkuk)."
Bahkan, salah satu spanduk berisi tulisan yang menyiratkan ancaman pembunuhan kepada pemain berusia 21 itu.
"Penjagamu tidak akan menyelamatkan hidupmu. Ini sudah berakhir untukmu, Gipsy," bunyi spanduk yang lain.
Biodata Dusan Vlahovic
https://www.kompas.com/sports/read/2022/01/29/07300008/profil-dusan-vlahovic-rp-1-2-triliun-untuk-pengkhianatan