JAYAPURA, KOMPAS.com - Arena Akuatik Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua sudah bersertifikat internasional.
Arena Akuatik sudah bersertifikat Federasi Renang Internasional (FINA).
Arena ini menuai pujian lantaran dianggap ramah bagi para penyandang disabilitas.
Arena Akuatik memang masuk dalam rancangan ramah disabilitas sejak pembangunannya.
Di situ, tersedia toilet bagi pengguna kursi roda.
Adalah anggota kontingen Provinsi Riau Gerry Pahker yang menyebut bahwa kamar ganti di Arena AKuatik juga memfasilitasi penyandang disabilitas.
"Ini membuat kami nyaman," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memang pernah menyabut bahwa Arena Akuatik itu memang ramah disabilitas.
Arena Akuatik dimanfaatkan penyelenggara PON XX Papua 2021 untuk lokasi beberapa laga laga olahraga air, khususnya renang.
"Fungsi Arena Akuatik untuk Peparnas ini sama persis dengan PON," kata Zainudin Amali.
Arena Akuatik Kampung Harapan memiliki luas bangunan 17.783 meter persegi.
Luas lahannya mencapai 3 hektare.
Ada tiga fasilitas pertandingan di Arena Akuatik.
Ketiganya adalah fasilitas pertandingan, pemanasan, dan selam atau diving.
Pembangunan Arena Akuatik berlangsung sejak Desember 2018 dan rampung pada Agustus 2020.
Biaya pembangunan Arena Akuatik Kampung Harapan mencapai Rp 401 miliar.
Baru
Saat ini, Arena AKuatik Kampung Harapan memiliki fasilitas penunjang baru berkenaan dengan Peparnas.
Pertama ada alat penopang atlet penyandang disabilitas.
Kedua, tersedia lampu start untuk atlet penyandang hambatan pendengaran.
Cerita datang dari delegasi teknis cabang olahraga renang Peparnas Papua, Dimin.
"Fasilitas penunjang ini bakal memudahkan atlet saat melakoni lomba," ucap Dimin.
Dimin menyebut, ada tiga alat bantu untuk menopang atlet dengan hambatan fisik saat memasuki kolam renang.
"Alat ini kali pertama digunakan di Indonesia," kata Dimin.
Dimin menyebut, apabila menggunakan alat dimaksud, atlet akan merasa lebih mudah dan nyaman masuk ke kolam renang.
"Sebelumnya, atlet harus dibopong," kata Dimin.
Dimin juga menerangkan mengenai lampu start yang menggantikan bendera sebagai alat bantu lomba.
"Lampu start adalah alat bantu yang modern jika dibandingkan dengan bendera," kata Dimin.
Dimin menerangkan lampu start yang menyala sesuai tanda bisa membantu atlet untuk bersiap.
"Lampu itu juga membantu atlet, kapan dia melakukan start dan yang lainnya," pungkas Dimin.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/11/11/21552748/arena-akuatik-peparnas-xvi-papua-sudah-bersertifikat-internasional