Daya tahan kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara terus menerus pada intensitas sedang hingga tinggi untuk waktu yang lama.
Lantas apa saja jenis latihan untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskuler?
Mengutip Jumpstart by Webmd, latihan daya tahan cardiovasculer dapat dilakukan dengan jogging, renang, jalan kaki, dan bersepeda. Berikut penjelasan singkatnya.
1. Jogging
Sering melakukan jogging bisa meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat otot-otot sistem pernapasan.
Bukan hanya itu saja, jogging juga sangat baik untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung.
Sebab, jogging bisa membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar sehingga menjaga tekanan darah.
Renang bukan hanya sebagai olahraga prestasi saja, tetapi juga bisa untuk sekadar rekreasi.
Kegiatan berenang membutuhkan pergerakan aktif dari sejumlah anggota tubuh secara berbarengan dalam air.
Sehingga, memperbaiki kebugaran sembari menurunkan lemak dalam darah seperti trigliserida dan kolesterol buruk.
Selain itu, renang juga bermanfaat untuk memperkuat otot jantung dan paru-paru, serta menyehatkan sistem pernapasan.
Berdasarkan studi Counsilman Center for the Science of Swimming Human Performance, berenang juga menurunkan tekanan darah serta keseimbangan tubuh.
3. Jalan kaki
Mungkin terkesan sepele, namun kegiatan olahraga jalan kaki bisa meningkatkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, hingga menguatkan otot-otot jantung sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi lancar.
4. Bersepeda
Olahraga bersepeda bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot kaki, tangan, dan juga punggung.
Selain itu, aktivitas olahraga bersepeda memiliki manfaat meningkatkan sirkulasi darah hingga berujung pada kondisi jantung yang stabil.
Durasi kegiatan bersepeda sekitar 30 menit per hari atau mencapai jarak 32 kilometer dalam sepekan sudah terbilang ideal untuk melatih daya tahan jantung.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/10/31/13000098/latihan-meningkatkan-daya-tahan-kardiovaskuler