Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Olimpiade Tokyo, Cara Jepang Menghormati Atletnya

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang mempunyai cara tersendiri untuk menghormati atletnya yang memenangi medali emas Olimpiade maupun Paralimpik Tokyo.

"Kami menyediakan kotak surat khusus," kata Presiden dan CEO Perusahaan Negara Pos (Japan Post Co) Kazuhide Kinugawa awal pekan ini.

Awalnya, boks itu berwarna merah.

"Kami mengganti kota itu dengan warna emas," kata Kinugawa.

Kotak surat itu akan tersedia di rumah atlet pemenang.

"Kotak berwarna emas itu juga akan kami tempatkan di pemusatan latihan," ucap Kazuhide Kinugawa.

Pada kotak berwarna emas tersebut, akan tertulis nama pemenang medali, nama cabang olahraga yang diikuti, dan nama daerah tempat tinggal atlet di Jepang.

"Nama-nama akan tertulis dalam Bahasa Inggris dan tulisan Braille," imbuh Kazuhide Kinugawa.

Sementara, untuk para atlet yang meraih kemenangan dalam bentuk tim, pada kotak berwarna emas itu akan disematkan juga nama pelatih.

Upaya yang dilakukan Japan Post Co pernah dilakukan perusahaan pos milik negara Inggris, Royal Mail Group (RMG).

RMG mengecat ulang 110 kotak surat menjadi berwarna emas pada Olimpiade dan Paralimpik London 2012 sebagai bentuk penghormatan bagi para atlet Inggris yang meraih medali kemenangan.

"Kotak pos ini menarik minat para suporter dan wisatawan," kata pernyataan Sekretaris Kabinet Inggris.

Sementara itu, memulai vaksinasi bagi pekerja Olimpiade dan Paralimpik Tokyo pada Jumat (18/6/2021), pemerintah Jepang mematok target harian vaksinasi.

Lokasi vaksinasi ada di gedung utama pemerintah Kota Tokyo.

"Targetnya adalah 2.500 orang divaksinasi setiap hari," kata pernyataan Tokyo 2020.

Hingga Minggu (20/6/2021), sembilan kawasan termasuk Kota Tokyo masih berstatus darurat penyebaran Covid-19.

Kesembilan kawasan itu adalah Kota Tokyo, Hokkaido, Osaka, Aichi, Kyoto, Hyogo, Okayama, Hiroshima, dan Fukuoka.

Khusus Okinawa, kebijakan darurat itu akan ditambah hingga tiga minggu sejak Minggu (20/6/2021) tersebut.

Sebelumnya, hingga 40 hari menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, Jepang kembali mendapat tambahan donasi vaksi.

"Tambahan itu sekitar 20.000 dosis," kata Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa, Selasa (15/6/2021).

Sampai dengan sekarang, tambahan donasi itu membuat Jepang memiliki 40.000 dosis vaksin.

Seluruh vaksin itu berasal dari perusahaan Pfizer asal AS.

Sebelumnya, Pfizer yang bekerja sama dengan perusahaan vaksin asal Jerman BioNTech membuat program donasi vaksin untuk para atlet peserta Olimpiade Tokyo melalui Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Tamayo Marukawa mengatakan seluruh vaksin akan diberikan kepada tiga prioritas penerima.

Pertama adalah para relawan yang bekerja di perkampungan atlet.

Kedua, vaksin ditujukan untuk para anggota komite organisasi Olimpiade Tokyo.

"Prioritas ketiga adalah vaksinasi untuk para wartawan lokal yang meliput Olimpiade," tutur Tamayo Marukawa.

Sementara itu, pada 1 Juni 2021, para anggota komite organisasi sudah mendapatkan vaksinasi.

Urutan berikutnya pada Kamis (17/6/2021) adalah para relawan yang bekerja di perkampungan atlet.

Lokasi vaksinasi untuk para relawan itu ada di Ajinomoto Training Center (ATC) di Kita Ward, Tokyo.

Jepang tengah memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 sejak delapan minggu tatkala gaung pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 mengemuka.

Kini 10 prefektur di Jepang, termasuk Tokyo berstatus darurat hingga 20 Juni 2021.

Sementara itu, program vaksinasi di Jepang berjalan lambat.

Pemerintah Jepang dalam data terkininya menyebut baru sekitar 3 persen dari 128 juta penduduk yang sudah mendapat suntikan vaksinasi.

Tercatat ada 74.000 kasus Covid-19 dengan angka kematian hingga 13.000 orang.

Jepang, sekarang, memulai vaksinasi bagi atletnya yang ikut ambil bagian dalam Olimpiade dan Paralimpik Tokyo pada Selasa (1/6/2021).

Terkini, pemerintah Jepang mengumumkan pada Rabu (9/6/2021) bahwa ada total kasus baru Covid-19 per hari hingga 1.710.

Angka ini turun jika dibandingkan dengan puncak gelombang keempat pandemi corona di Jepang pada pertengahan Mei 2021 yang mencapai 7.000 kasus harian.

Pada masa puncak itu, angka kematian mencapai 80 orang.

Di ibukota, Tokyo, jumlah kasus turun menjadi 501 kasus, sekarang.

Angka ini turun setengah jika dibandingkan pada Mei 2021.

Angka ini juga menunjukkan bahwa sejak 3 Juni 2021 jumlah kasus harian mencapai 500 untuk kali pertama.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/07/01/20052068/olimpiade-tokyo-cara-jepang-menghormati-atletnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke