Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Gencarkan Vaksinasi untuk Publik

TOKYO, KOMPAS.com - Menjelang perhelatan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021 dan Paralimpik Tokyo pada 24 Agustus 2021, pemerintah Jepang menggencarkan vaksinasi untuk publik.

"Vaksinasi ini berlaku untuk warga Jepang maupun warga asing yang tinggal di Jepang," kata pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Jepang, hari ini.

Khusus warga asing, pemerintah Jepang memberikan syarat khusus.

"Warga asing itu terdaftar di wilayah setempat," kata pernyataan itu.

Pemerintah Jepang juga mengatakan bahwa vaksinasi untuk seluruh warga itu sifatnya gratis.

Hingga kini, masih mengemuka mengenai sertifikat pasca-imunisasi yang diberikan kepada warga.

Kendati demikian, sertifikat itu terbilang menolong tatkala nantinya Jepang membuka kembali perbatasannya untuk lalu-lintas orang masuk dan keluar negeri itu.

Sementara itu, warta laman japantimes.com menunjukkan vaksinasi di Jepang sudah diawali pada Januari 2021.

Kala itu, klinik kesehatan lokal Jepang mengujicobakan vaksin Moderna.

Selain Moderna, klinik-klinik lokal juga memanfaatkan vaksin Pfizer.

Pada pekan pertama Februari, vaksin AstraZeneca juga masuk dalam daftar vaksin yang bakal digunakan di Jepang.

Pada pertengahan Februari, Jepang mencanangkan vaksinasi untuk 20.000 tenaga kesehatan garis depan.

Target selanjutnya adalah 3,7 juta pekerja medis garda depan.

Hingga pekan akhir Februari, ada 18.000 warga yang sudah mendapat vaksinasi hingga dua sesi.

Pada sepanjang Maret ini, sejalan dengan penggunaan vaksin AstraZeneca, ada target bagi 30 juta warga mendapat vaksinasi.

Lantas, pada bulan sama, 30 juta warga lansia, usia 65 tahun ke atas, menjadi sasaran vaksinasi.

Vaksin yang digunakan adalah buatan Pfizer.

Selanjutnya, pada April 2021, vaksinasi untuk warga sepuh kembali berlanjut hingga tuntas.

Kemudian, pada Mei dan Juni 2021, Jepang akan menerima kembali vaksin dari Pfizer.

Jumlahnya sekitar 100 juta dosis.

Pada akhir Juni, lalu, Jepang akan menambah kembali jumlah vaksin untuk target pada Juli 2021.

Pada Juli 2021, Jepang melakukan vaksinasi untuk dua sasaran.

"Vaksin pada Juli 2021 untuk penduduk usia 16 tahun ke atas dan warga asing yang tinggal di Jepang," kata PM Yoshihide Suga.

Hingga kini, belum ada kebijakan vaksinasi untuk anak-anak lantaran masih adanya potensi risiko alergi.

Vaksinasi

Pada bagian selanjutnya, pemerintah Indonesia juga terus menggenjot jumlah warga Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19.

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat ini sudah lebih dari 10 juta penduduk Indonesia yang divaksinasi.

Namun, tentu tak semua warga bisa divaksinasi.

Salah satu yang tidak disarankan mendapat vaksin Covid-19 adalah orang dengan penyakit autoimun.

Penderita autoimun tidak bisa sembarangan menerima vaksin.

Bisa jadi, vaksin yang diberikan kepada penderita autoimun malah berbalik menyerang tubuh si penderita.

Niken Tantyo Sudharmono, seorang penyintas autoimun di Indonesia, membenarkan hal ini.

Menurut perempuan 47 tahun yang sudah cukup lama bergelut dengan penyakit autoimun ini, jika pengidap autoimun menerima vaksin, ada kekhawatiran kekebalan tubuhnya malah melemah.

“Penderita autoimun malah rentan terinfeksi penyakit, termasuk Covid-19,” ujar Niken, Senin (29/3/2021).

Kata Niken, ada dua kekhawatiran yang bisa terjadi jika pengidap autoimun divaksin.

Pertama, bisa saja vaksin malah mengaktifkan sistem kekebalan tubuh secara tidak aman atau tidak tepat.

“Kemungkinan lain, bagi penderita autoimun yang mengonsumsi obat imunosupresan, itu malah membuat vaksin menjadi tidak efektif,” tutur perempuan kelahiran Bandung ini.

Niken juga mengingatkan imbauan Kementerian Kesehatan dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) agar pengidap autoimun sistemik menunda vaksinasi Covid-19.

“Sebaiknya memang dikonsultasikan dulu dengan dokter yang merawat,” tutur Niken.

Seperti diketahui, pengidap autoimun yang masih diperbolehkan mendapatkan vaksin sesuai rekomendasi PAPDI adalah tiroid autoimun, autoimun hematologi, dan inflammatory bowel disease (lBD).

Kendati demikian, ketiga jenis pengidap autoimun itu tetap harus dalam kondisi
terkontrol.

“Pengidap autoimun seperti saya memang harus bersabar. Sebab, belum ada penelitian soal keamanan vaksin Covid-19 untuk pengidap autoimun," tuturnya.

"Jadi, memang saya menyarankan agar tidak divaksin dulu,” lanjut Niken.

Autoimun adalah penyakit yang berhubungan dengan sistem imun pada tubuh.

Sistem imun adalah sebuah sistem pertahanan tubuh pada jaringan, organ, dan sel.

Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari benda asing dan melindungi dari infeksi dan penyakit.

Autoimun tergolong penyakit kompleks dan sulit diobati.

Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat di dalam tubuh.

Niken sendiri sudah bertahu-tahun menderita autoimun.

Ia sudah berusaha berobat ke banyak tempat, termasuk ke luar negeri. Namun, Niken tak juga sembuh.

Niken lantas mencoba membaca banyak buku dan jurnal ilmiah tentang autoimun.

Pada akhirnya, ia menemukan formula yang tepat untuk terbebas dari autoimun.

Sebagai penyintas autoimun, Niken tentu punya sejumlah rekomendasi bagi pengidap autoimun menyikapi pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

Niken kemudian menyarankan metode LOH123 dalam upayanya memberikan inspirasi seputar kesehuatan.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/29/19184308/jelang-olimpiade-tokyo-jepang-gencarkan-vaksinasi-untuk-publik

Terkini Lainnya

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke