Ambisi Justin Gaethje untuk Bikin Khabib Nurmagomedov Berdarah-darah

KOMPAS.com - Justin Gaethje mulai menebar ancaman kepada petarung Rusia, Khabib Nurmagomedov, menjelang pertemuan mereka dalam duel UFC 254.

Duel Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje dijadwalkan digelar di Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Minggu (25/10/2020).

Sebelumnya, Justin Gaethje telah mengalahkan Tony Ferguson dalam pertarungan UFC yang digelar pada Mei 2020 lalu.

Justin Gaethje sukses membuat Tony Ferguson berlumuran darah dan mengakhiri rekor 12 kemenangan beruntun di UFC.

Dengan kemenangan tersebut, petarung kelas ringan UFC asal Amerika itu pun berhak menjadi penantang bagi Khabib Nurmagomedov.

Justin Gaethje pun bertekad menghajar Khabib Nurmagomedov hingga berdarah-darah, seperti yang dia lakukan kepada Tony Ferguson.

Gaethje akan tetap mengandalkan keunggulannya dalam pertarungan berdiri.

Lulusan University of Northern Colorado itu dikenal karena memiliki pukulan yang brutal serta tendangan mematikan.

Sebagai petarung yang sering mengandalkan pertarungan atas, Gaethje tentu sering melihat darah baik dari tubuh lawan maupun dirinya sendiri.

Adapun Khabib Nurmagomedov merupakan petarung yang lebih 'bersih' karena ahli dalam pertarungan lantai.

Tenaga besar Nurmagomedov membuatnya mampu mengendalikan pertandingan dan berkali-kali keluar dari arena dengan wajah mulus.

Meski demikian, Gaethje berniat membuat Nurmagomedov terluka.

"Saya ingin dia melihat darahnya sendiri dan saya ingin melihat reaksinya," kata Gaethje, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail, Senin (19/10/2020).

"Dia tidak segila saya. Itulah inti permasalahannya. Saya pikir dia cukup gila dan menyukai kompetisi, tetapi tidak segila saya."

"Dia juga seringkali tidak melihat darahnya (selama pertandingan), saya yakin," ucapnya melanjutkan.

Gaethje menilai bahwa dia akan mendapatkan momentum kemenangan ketika mampu membuat Nurmagomedov terluka.

"Saya yakin tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan melihat darahnya sendiri," tutur Justin Gaethje lagi. (Fauzi Handoko Arif)