KOMPAS.com - Legenda Persib Bandung, Yudi Guntara, tak bisa melupakan pertandingan menghadapi AC Milan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (dulu Stadion Senayan), Jakarta yang digelar 26 tahun silam.
Bagi Yudi, pertandingan Persib vs AC Milan pada 4 Juni 1994 merupakan salah satu pengalaman paling berharga dalam kariernya.
Pada saat itu, Persib merupakan juara kompetisi Perserikatan 1993-1994.
Sementara itu, AC Milan datang ke Indonesia dengan status kampiun Piala Champions 1993-1994.
Sebelum pertandingan, Yudi yang berseragam Persib dari 1991 hingga 1998 mengaku tidak merasa gugup.
Padahal, waktu itu AC Milan dilatih oleh Fabio Capello dan dihuni oleh pemain-pemain top seperti Marcel Desailly dan Christian Panucci .
"Jadi sebelum pertandingan itu tidak ada perasaan tegang ataupun gugup bakal menghadapi bintang Eropa semacam Christian Panucci dan Marcel Desailly," ungkap Yudi, seperti dikutip dari laman resmi Persib, Sabtu (13/6/2020).
"Saya hanya coba bermain lepas saja karena kita tahu mereka adalah pemain kelas dunia," imbuhnya.
Pada pertandingan tersebut, Persib harus mengakui keunggulan AC Milan dengan skor telak 0-8.
Gol klub berjuluk I Rossoneri itu masing-masing dicetak oleh Dejan Savicevic (17',18'), Gianluigi Lentini (26'), Paolo Baldieri (27',48',58'), Christian Antigori (68'), dan Stefano Desideri (78').
Meski Persib kalah telak, Yudi sama sekali tak merasa kecewa.
Kesempatan menjajal kekuatan salah satu tim terbaik Eropa bagi Yudi merupakan sebuah pengalaman berharga.
"Bukan soal skor, tapi ada kesempatan melawan tim top Eropa, bahkan dunia yang saat itu dalam masa emas adalah salah satu pengalaman berharga," tuturnya.
Selain itu, pujian yang dilontarkan Fabio Capello untuk dirinya juga membuat Yudi merasa bangga dan bahagia.
Dalam jumpa pers seusai pertandingan, Capello diketahui memang menyampaikan pujian terhadap Yudi Guntara yang tampil bagus di lini tengah Persib.
"Apalagi, ada apresiasi dari Fabio Capello itu membuat saya sangat bahagia," pungkas Yudi.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/06/13/18400018/legenda-maung-bandung-kenang-pujian-fabio-capello-usai-laga-persib-vs-ac