Tanpa Ada Liga 1, Nasib Shin Tae-yong Dapat Perhatian Menpora

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali, tampaknya memberikan lampu hijau Shopee Liga 1 2020 kembali bergulir.

Gelaran Shopee Liga 1 2020 bisa kembali digelar dengan mengikuti kebijakan protokol kesehatan dalam penerapan new normal dari pemerintah Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Bisnis PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rudy Kangdra.

Menurut Rudy, Menpora memberi lampu hijau kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris kembali bergulir mengingat adanya keperluan bagi timnas Indonesia di bawah besutan pelatih Shin Tae-yong.

"Sudah ada lampu hijau dari Kemenpora," Rudy Kangdra dikutip Antara News.

"Soalnya, kita harus menghitung juga bagaimana menunjang penampilan timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Dunia U-20 tahun depan."

"Kalau kompetisi berhenti terus, berarti tidak ada aktivitas," jelas Rudy.

Rudy menuturkan saat ini PT LIB juga sudah menyiapkan segala persiapan ke depannya dan menjalin koordinasi dengan pemerintah.

Sejauh ini, langkah pemerintah Indonesia, khususnya Kemenpora, sedang menggodok protokol kesehatan untuk bidang olahraga.

Zainudin Amali berharap adanya kompetisi di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Adanya kompetisi tentu membuat Shin Tae-yong mudah mencari pemain untuk skuad timnas Indonesia.

"Saya mendengar klub-klub maunya kompetisi berhenti saja, tetapi bagaimana kemudian dengan persiapan timnas?," ucap Zainudin Amali pada 22 Mei 2020.

"Kita mengetahui bahwa pada Oktober 2020, timnas senior juga akan bermain di Kualifikasi Piala Dunia yang akan menentukan peringkat Indonesia di FIFA."

"Demikian pula timnas U-16 Indonesia di Piala AFC serta tentu saja timnas U-19 Indonesia untuk persiapan Piala Dunia U-20 2021," imbuhnya.

Satu minggu berikutnya, Zainudin Amali menerangkan pemerintah akan segera terbitkan protokol latihan dan kompetisi olahraga.

"Kami akan rumuskan nanti untuk menjadi protokol di bidang keolahragaan."

"Kami akan koordinasi dengan kementerian terkait seperti Kemenkes, Kemenko PMK, BNPB, dan berbagai sektor yang terkait dalam penanganan Covid-19," jelas dia.

"Produk yang akan kami keluarkan sebagai protokol adalah sesuatu yang sudah kami koordinasikan dengan berbagai pihak."

"Niat kami adalah tetap produktif di tengah pandemi," tandas dia.