Bambang Pamungkas Tak Bisa Janji Jadi Manajer Persija dalam Waktu Lama

KOMPAS.com - Bambang Pamungkas tak berani menjamin dirinya bakal menjabat sebagai manajer Persija Jakarta dalam waktu yang lama.

Legenda sepak bola Indonesia dan Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, resmi pensiun pada Desember tahun lalu.

Laga terakhirnya adalah saat ia memperkuat Persija melawan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (17/12/2019) pada lanjutan Liga 1 2019. 

Sejak saat itu, Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, menutup perjalanan karier profesionalnya yang sudah dimulai sejak 1999.

Meskipun sudah gantung sepatu, Bepe tidak bisa jauh-jauh dari dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.

Ya, pria kelahiran Semarang itu menerima tawaran menjadi manajer Persija dua pekan setelah pensiun.

Menjadi manajer sebuah klub, membuat Bepe memiliki kuasa lebih dibanding saat dirinya masih menjadi pemain.

Salah satunya adalah menindak pemain yang melalukan tindakan indisipliner.

"Hal yang menarik ketika menjadi manajer adalah saya bisa menghukum orang," kata Bepe dalam saluran YouTube Hanif and Rendy Show, Rabu (20/5/2020).

"Seperti kemarin ada pemain Persija yang mendendang botol. Saya hukum karena saya punya otoritas untuk itu. Itu adalah tanggung jawab kinerja saya bagaimana saya bisa membentuk karakter tim," Bepe menambahkan.

Lebih lanjut, Bepe mengakui bahwa alasannya menerima jabatan menjadi manajer Macan Kemayoran adalah sebagai bentuk balas budi.

"Di samping karena ada ikatan batin saya dengan Persija, ini adalah sebagai balas budi saya kepada klub yang telah memberika begitu banyak kepada saya. Jadi saya terima tawaran itu," kata pria yang saat ini berusia 39 tahun itu.

Kendati demikian, Bepe tidak bisa berjanji bakal bertahan lama sebagai manajer Persija.

"Saya tidak berjanji bahwa saya akan bertahan lama di sini," ujarnya.

"Artinya, bisa jadi setahun atau dua tahun, atau bisa jadi lebih dari itu," Bepe menambahkan.

Bepe resmi diangkat sebagai manajer Persija pada 17 Januari lalu menggantikan posisi yang ditinggalkan Ardhi Tjahjoko.