Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Hidup Tyson Fury Hingga Jadi Juara Tinju Kelas Berat

Kompas.com - 23/02/2020, 15:11 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Petinju asal Inggris, Tyson Fury, harus mengalami serangkaian ujian berat sepanjang kariernya sebelum ia akhirnya berhasil menjadi juara tinju kelas berat dunia seusai mengalahkan Deontay Wilder pada Minggu (23/2/2020) pagi WIB.

Tyson Fury keluar sebagai pemenang pada duel Deontay Wilder vs Tyson Fury 2 yang digelar di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada.

Petinju berjuluk Gypsy King ini menang TKO pada ronde ketujuh setelah kubu Deontay Wilder melempar handuk.

Pukulan hook keras petinju asal Manchester, Inggris, pada ronde ketiga masuk ke kepala Deontay Wilder dan membuat kuping petinju asal Amerika Serikat itu mengeluarkan darah. 

Baca juga: Hasil Deontay Wilder Vs Tyson Fury Jilid 2, Fury Menang TKO dan Rebut Sabuk WBC

Wilder bahkan terjatuh ke kanvas untuk pertama kali dalam karier satu dekadenya setelah menerima pukulan tersebut.

Dicurigai, pukulan tersebut membuat gendang telinga Wilder pecah sehingga The Bronze Bomber kesulitan menjaga keseimbangan hingga akhir duel sebelum pelatihnya menyerah pada ronde ketujuh.

"Salut luar biasa ke Deontay Wilder. Ia datang kemari dan bertarung selayaknya juara," tutur Fury seusai duel.

"Saya mengenainya dengan pukulan tangan kanan yang membuatnya terjatuh. Namun, ia bangkit lagi. Deontay seorang petarung. Ia akan kembali dan bisa menjadi juara lagi," lanjutnya.

"Namun, untuk sekarang, sang raja telah kembali ke puncak singgasana!"

Baca juga: Hasil Wilder Vs Fury 2, Alasan Kubu Deontay Wilder Lempar Handuk

Tyson Fury tahu benar mengenai kisah kembali dari keterpurukan.

Seluruh hidupnya, petinju yang kini tak terkalahkan dalam 31 pertarungan profesional banyak menghadapi ujian dan rintangan.

Fury bahkan rehat dari ring tinju antara November 2015 dan Juni 2018. Pada periode itu, badannya menggelembung sampai 181 kilogram dan ia senantiasa mempunyai pikiran untuk bunuh diri.

"Selama kita sehat, hal lain di dunia adalah bonus," tutur Tyson Fury kepada The Athletic, dua pekan sebelum mega duelnya kontra Wilder.

"Tak ada yang berarti. Tinju, semua hal itu. Tak ada artinya. Saya berbicara seperti seorang berusia 130 tahun. Namun, saya cukup beruntung untuk melihat betapa berharganya hidup ini," lanjutnya.

"Saya hanyalah seorang manusia. Namun, saya sedikit lebih beruntung dari orang berikutnya."

Tyson Fury sempat memegang tiga dari empat gelar resmi di divisi kelas berat setelah mengalahkan Wladimir Klitschko pada November 2015.

Namun, semua gelar tersebut dicabut karena ia terjun bebas ke penggunaan narkoba.

Baca juga: Kans Cristiano Ronaldo Libas Rekor Serie A Saat Hadapi Inter Milan

Ia bahkan hanya memegang gelar IBF selama 10 hari setelah menandatangani klausal rematch lawan Wladimir Klitschko pada Juli 2016 ketimbang menghadapi penantang wajib Vyacheslav Glazkov.

Akan tetapi, pertarungan rematch kontra Klitschko diundur hingga Oktober 2016 sebelum ditunda selamanya.

Pertama, Fury menderita obesitas dengan berat badannya mencapai 150 kilogram hingga dua bulan sebelum bertarung. Ketika itu, sang petarung mengatakan bahwa ia "tak ada motivasi sama sekali ke duel tersebut."

Ia juga menderita cedera ankle dua pekan sebelum pertarungan. Namun, kamera menangkap dia berpesta dengan para fans Inggris di Euro 2016.

Pada waktu sama, Fury juga mendapat hukuman dari Badan Anti Doping Inggri Saya karena darahnya mengandung kandungan zat ilegal nandrolone.

Tyson Fury (kiri) rebut juara dunia kelas berat dari Wladimir Klitschko lewat pertarungan ketat di Duesseldorf, Sabtu (28/11/2015). PATRIK STOLLARZ/AFP Tyson Fury (kiri) rebut juara dunia kelas berat dari Wladimir Klitschko lewat pertarungan ketat di Duesseldorf, Sabtu (28/11/2015).

ESPN lalu melaporkan Fury ketahuan badan anti doping mengonsumsi kokain sebulan sebelum tanggal baru duel kontra Klitschko.

Fury memang telah mengindikasikan sejak lama kalau ia memakai narkoba untuk membantu memerangi depresi di masa lalu.

"Saya banyak melalui ujian pribadi. Apa yang saya lalui kini tak berhubungan dengan dunia tinju, melainkan masalah pribadi," tuturnya pada sebuah wawancara dengan majalah Rolling Stones pada Oktober 2016.

"Saya sudah lama tidak ke pusat kebugaran. Saya melalui depresi. Saya tak ingin hidup lagi. Saya tak peduli, kokain adalah hal minor ketimbang keinginan saya untuk tidak hidup lagi. Semua uang di dunia tak ada artinya apabila kita tidak bahagia."

Baca juga: Menang TKO Atas Wilder, Tyson Fury Nyanyi American Pie di Atas Ring

Barulah pada 2018, Tyson Fury membuka diri kepada semua yang terjadi kepadanya pada rentang waktu tersebut.

Depresi yang ia derita disebabkan oleh istrinya, Paris Fury, yang keguguran dan di saat bersamaan, pamannya juga meninggal.

"Saya tak pernah menceritakan hal ini sebelumnya, tetapi istri saya Paris mengalami keguguran setelah enam bulan," tutur Fury.

"Saya ada di sana ketika istri saya di rumah sakit dan pada saat bersamaan paman saya tengah sekarang di sisi lain rumah sakit sama, pada waktu sama."

Ia menceritakan hal tersebut terjadi pada akhir 2014 dan sang petarung menyimpan kabar tragis tersebut untuk dirinya sendiri hingga setelah pertarungan kontra Klitschko.

"Setelah itu, dunia saya seakan runtuh. Semua masalah yang sempat saya simpan langsung meledak keluar."

Baca juga: Bob Arum Yakin Tyson Fury Bisa Eksploitasi Kelemahan Deontay Wilder

Tyson Fury akhirnya melakukan comeback mulai awal 2018 dan kembali masuk ring tinju kontra Sefer Seferi pada Juli tahun sama lalu mantan penantang tinju dunia Francesco Pianeta sebualn setelahnya.

Ia lalu menghadapi Deontay Wilder pada pertarungan pertama demi memperebutkan Sabuk Juara WBC milik petinju berjulukan Bronze Bomber itu pada Desember 2018.

Ketika itu, pertarungan berakhir secara kontroversial dengan split decision yang berarti Wilder berhasil mempertahankan gelarnya.

Hakim Alejandro Rochin memberikan angka 115-111 untuk Wilder, hakim Robert Tapper 114-112 bagi Fury, dan hakim Phil Edwards menyatakan draw 113-113.

Fury boleh kalah, tetapi ia dua kali bangkit pada duel tersebut setelah menerima pukulan telak dari Wilder pada ronde kesembilan dan ke-12.

Tyson Fury pun dapat bertahan pada duel kontra Wilder terbaru ini walau ia mempunyai luka dalam yang harus ditambal dengan 47 jahitan pada laga terakhirnya kontra Otto Wallin, September 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com