Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Persebaya Vs Arema, Gubernur Jatim Diharapkan Tiru Langkah Jokowi

Kompas.com - 16/02/2020, 22:10 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.COM - Dua laga semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 diputuskan tanpa penonton. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan keamanan.

Laga Persebaya Surabaya vs Arema FC yang seharusya digelar di Stadion Kanjuruhan diputuskan dipindah ke Stadion Soeprijadi, Blitar.

Adapun laga semifinal lainnya yakni Persija Jakarta vs Madura United tetap digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Keputusan ini muncul setelah PSSI Jawa Timur berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur.

Baca juga: RESMI - Semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 Tanpa Penonton, Persebaya Vs Arema FC Dipindah

Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, angkat bicara soal keputusan panitia penyelenggara menggelar laga tanpa penonton.

Maruarar menjelasakan bahwa laga semifinal harus bisa dinikmati oleh suporter. Oleh karena itu, Maruarar berharap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bisa turun tangan.

"Negara harus hadir. Khofifah harus bisa ambil keputusan yang tegas. Dia juga harus bisa berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Pangdam agar laga bisa digelar dengan penonton," kata Ara, sapaan akrab Maruarar, kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2020).

Ara kemudian menjelaskan bahwa Khofifah bisa mengikuti langkah Presiden Joko Widodo saat final Piala Presiden 2015.

Saat itu, final Piala Presiden 2015 mempertemukan Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Laga final harus digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Namun, suporter Persija Jakarta atau Jakmania berunjuk rasa untuk melarang Persib bermain di Jakarta.

Ara sebagai Ketua Steering Committee Piala Presiden berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo terkait munculnya penolakan dari The Jakmania tersebut.

"Waktu itu, Presiden bilang negara tidak boleh berada dalam tekanan. Dia meminta dikerahkan pengamanan dengan jumlah yang besar," tutur Ara.

Ara lalu menindaklanjuti keputusan Jokowi dengan melakukan silaturahmi dengan beberapa pihak.

Ara bertemu dengan Ridwan Kamil yang saat itu sebagai Walikota Bandung, Manajer Persib Umuh Muchtar, Tito Karnavian yang saat itu menjadi Kapolda Metro Jaya, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat Gubernur DKI Jakarta.

(Dari kiri ke kanan) perwakilan dari Bobotoh, Ketua Sterring Committe Turnamen Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Umum Jakmania Richard Achmad Supriyanto, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Tito Karnavian saat rapat koordinasi kesiapan pengamanan final Piala Presiden, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/10/2015)Kompas.com/Alsadad Rudi (Dari kiri ke kanan) perwakilan dari Bobotoh, Ketua Sterring Committe Turnamen Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua Umum Jakmania Richard Achmad Supriyanto, dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Tito Karnavian saat rapat koordinasi kesiapan pengamanan final Piala Presiden, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/10/2015)

"Saat itu Pak Tito mengundang saya, Kang Emil, Ahok, Umuh, dan Richard ke Polda untuk membahas laga final," kata Ara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com