Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Financial Fair Play, Aturan yang Banyak Memakan Korban Klub Besar

Kompas.com - 15/02/2020, 19:40 WIB
Alsadad Rudi,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Pemilik klub hanya boleh menjembatani kerja sama klub dengan perusahan-perusahaan miliknya, tentunya tetap berada di bawah pengawasan UEFA.

Tidak boleh ada kesepakatan main mata yang melanggar nilai pasar. Jika ketahuan, hukuman tentu menanti.

Financial Fair Play tidak mengharamkan klub mengalami kerugian. Hanya saja nilainya dibatasi.

Adanya Financial Fair Play diyakini akan membuat klub-klub bersaing sehat dalam hal keuangan dan hanya mengandalkan sumber yang "halal" dalam dunia sepak bola, seperti jual-beli pemain, pendapatan hak siar dan tiket pertandingan, penjualan merchandise, dan berupaya berprestasi demi meningkatkan nilai komersial klub.

Saat awal-awal diterapkan, sempat ada kekhawatiran UEFA tidak akan berani menindak klub-klub besar.

Namun, hukuman yang sudah dijatuhkan ke PSG, AC Milan, maupun Man City sampai sejauh ini menjadi bukti UEFA tidak main-main dalam menerapkan peraturan.

Baca juga: Man City Dihukum UEFA, Isu Guardiola ke Juventus Muncul Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com