Tak Perlu Ada Gerrard Saat Liverpool Juara Liga Inggris

KOMPAS.com - Kemenangan Liverpool mengangkat trofi Liga Inggris seakan tinggal menunggu waktu. Hanya keajaiban yang bisa membatalkannya.

Liverpool cuma butuh enam kemenangan beruntun lagi jika ingin keluar sebagai juara Premier League, kasta tertinggi Inggris.

Bahkan, tim berjuluk The Reds itu bisa juara liga domestik lebih cepat jika Manchester City tidak bisa memenangi laga selanjutnya.

Beberapa hari terakhir, suporter Liverpool menginginkan legenda hidup Steven Gerrard bergabung dalam perayaan kemenangan sebagai juara Liga Inggris nantinya.

Baca juga: Coutinho Bisa Kembali ke Liverpool jika Kai Havertz Gagal Mendarat

Para pendukung Liverpool merasa Gerrard layak untuk mengangkat trofi kebanggaan.

Liverpudlian, julukan pendukung Liverpool, juga menginginkan Gerrard agar dikontrak lagi sebagai pemain pinjaman sehingga bisa ikut berpesta.

Hasrat tersebut mengingat Gerrard hanya butuh trofi Liga Inggris untuk menyempurnakan prestasinya bersama The Reds.

Gerrard nyaris bisa mengangkat piala Premier League pada musim 2008-2009 dan 2013-2014, ketika The Reds hampir juara.

Namun, keinginan tersebut tampaknya sirna setelah CEO Liverpool, Peter Moore, menolaknya.

Baca juga: Legenda Milan Layangkan Pujian terhadap Performa Liverpool Musim Ini

"Perkenankan saya menjelaskannya apa yang seharusnya terjadi," kata Peter Moore dikutip Goal.

"Jadi, pertanyaannya seperti ini, 'Bisakah kami mengembalikan Steven Gerrard supaya dia mendapatkan medali Premier League'?" kata dia.

"Maka, biarkan saya balik bertanya, 'Pemain mana dulu yang ingin Anda tendang dari skuad ini?'" kata Moore.

"Jika Anda perhatikan, dia sekarang merupakan bagian dari klub sepak bola berbeda," ujarnya.

Moore menyebut bukan berarti tidak ingin menjalin ikatan hangat dengan Gerrard, tetapi situasi saat ini sudah berbeda.

Baca juga: Steven Gerrard dan Para Legenda yang Hengkang Saat Timnya Juara

"Dengar, kami semua mencintai Stevie G dan kami bangga dengan karier manajernya. Namun, kami tak bisa mewujudkan ide 'membawanya kembali ke tim dalam lima hari agar memenangi medali' ini," ujar dia.

"Chemistry di ruang ganti itu penting. Bayangkan jika ini terjadi Jika kami harus memutus kontrak satu pemain, lalu mengatakan 'kamu takkan mendapatkan medali juara'?" kata dia.