Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Masalah yang Muncul jika Formula E Jakarta Tetap di Monas

Kompas.com - 11/02/2020, 06:20 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melalui polemik, pemerintah pusat melalui Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka akhirnya menyetujui penggunaan kawasan Monas untuk arena balap Formula E.

Surat tertanggal 7 Februari itu ditandatangani langsung oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikono selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.

Surat tersebut ditujukan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI tentu lebih leluasa mempersiapkan arena balap untuk seri Jakarta yang dijadwalkan dihelat 6 Juni mendatang.

Baca juga: Sirkuit Formula E Jakarta Akhirnya Tetap di Monas

Pemprov DKI menyiapkan lintasan sepanjang 2,6 kilometer di kawasan Medan Merdeka, mencakup Monas.

Rute yang dipakai melintasi Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Silang Merdeka Tenggara, masuk ke dalam kawasan Monas, memutari Jalan Titian Indah di dalam Monas, menuju Jalan Silang Merdeka Barat Daya, dan berakhir kembali di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Dengan demikian, sebagian arena balap berada di dalam kawasan Monas.

Sebagai informasi, sebagian lapangan di dalam kawasan Monas merupakan area konblok. Padahal, arena balap mobil jalanan seperti Formula E biasa menggunakan aspal.

Baca juga: Lokasi Alternatif Balap Formula E Jakarta jika Tak Jadi di Monas

Pengamat Tata Kota, Yayat Supriyatna, mengkhawatirkan lapangan konblok Monas nantinya akan diubah menjadi aspal. Jika itu dilakukan, ia khawatir fungsinya untuk resapan air akan hilang.

"Dikhawatirkan ada paving blok di sekitar halaman Monas yang nantinya akan diaspal. Kalau sampai itu terjadi tentu tidak boleh karena resapan air," kata Yayat saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/2/2020).

Mobil-mobil listrik yang tiba di Monas dari jenis BMW i8 roadster, e-blue bird BYD E6, gesits, selis, dan mobil listrik dari ITS, Jumat (20/9/2019)KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI Mobil-mobil listrik yang tiba di Monas dari jenis BMW i8 roadster, e-blue bird BYD E6, gesits, selis, dan mobil listrik dari ITS, Jumat (20/9/2019)

Selain khawatir ada perubahan konbok di dalam Monas, Yayat khawatir pengunaan Jalan Medan Merdeka juga akan menuai konflik kepentingan dengan penguna jalan.

Yayat yakin penutupan nantinya tidak hanya akan terjadi ketika balapan digelar, tetapi juga saat uji coba sirkuit.

"Monas itu ada wilayah kantong bisnis, ada pusat pemerintahan dan jasa. Jadi, kalau ada penutupan jalan tentunya menimbulkan implikasi berat," ujar Yayat.

Baca juga: Tren Sirkuit Jalan Raya di Kota-kota Besar Dunia

Menurut Yayat, keinginan Pemprov DKI menyelenggarakan balap Formula E di Monas lebih disebabkan kawasan tersebut cukup menjual dari sisi marketing.

Sebab, Monas adalah ikon Kota Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com