Arema dan Persebaya Sengaja Tak Dipertemukan di Piala Gubernur Jatim

SURABAYA, KOMPAS.com - Piala Gubernur Jawa Timur tidak lengkap tanpa rivalitas Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Namun, Arema dan Persebaya tidak akan bertemu dalam babak penyisihan Piala Gubernur Jatim kali ini. Sebab, Persebaya dan Arema tidak berada dalam satu grup.

Persebaya berada di Grup A bersama Bhayangkara, Persik Kediri, dan Madura United.

Sementara itu, Arema berada di Grup B bersama Persija Jakarta, Pesela Lamongan, dan Sabah FA.

Pembagian tersebut menimbulkan kekecewaan bagi segelintir penikmat sepak bola karena tidak bisa melihat Derby Jatim di babak penyisihan grup.

Namun, usut punya usut kedua tim ini memang sengaja tidak dipertemukan pihak Pemprov Jatim selaku penyelenggara.

“Kalau nanti bertemu langsung pasti akan jomplang, sehingga ada pembagian sentral,” kata Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh.

Riyadh juga tidak khawatir Derbi Jawa Timur tak akan terjadi. Dia meyakini jika kedua tim sama-sama memiliki tekad yang kuat pasti akan bertemu, entah di semifinal maupun final.

“Kalau mereka bagus, keduanya paasti akan bertemu kok,” ujar Riyadh lagi.

Baca juga: Pemain Sabah Intip Persebaya Dan Bonek Dari YouTube

Untuk menyambut Piala Gubernur Jatim 2020, pihak Asprov PSSI Jatim juga berencana menggelar acara pertemuan bersama para suporter untuk sama-sama menjaga nama persepakbolaan Jawa Timur.

Nantinya, semua kelompok suporter sekitar Jawa Timur akan dikumpulkan dalam satu ruangan.

Di Jawa Timur ada dua basis suporter yang memiliki sejarah rivalitas yang sangat panjang, yakni Aremania dan Bonek.

Riyadh mengakui mendamaikan kedua kelompok suporter ini tidak semudah membalikan telapak tangan.

Baca juga: Jadwal Persebaya Lawan Sabah FA dan Piala Gubernur Jatim Berdempetan, Ini Kata Aji Santoso

Namun, dia percaya bahwa kedua kelompok ini bisa menjaga nama baik masing-masing meskipun belum menemukan titik damai.

Aremania dan Bonek itu tidak mungkin bisa bersatu, tapi mereka bisa profesional. Ini sudah diprogramkan PSSI akan diundang koordinator suporter, tapi untuk Persija dan Sabah tidak.