KOMPAS.com - Penyelenggaraan seri Formula E di Sanya, China, terancam tak digelar.
Kondisi tersebut akibat wabah virus corona yang kini jadi kekhawatiran masyarakat seluruh dunia.
Seri Formula E di Sanya, China, dijadwalkan dihelat pada 21 Maret.
Sanya adalah kota yang berjarak 500 kilometer dari Wuhan, pusat wabah virus corona.
Sampai berita ini ditulis, belum ada keputusan final yang diambil Federasi Balap Mobil Internasional (FIA).
Informasi yang dihimpun Motorsport.com, ada dua opsi terkait seri Formula E China, yakni antara dibatalkan atau ditunda.
Jika opsi kedua yang diambil, ada kemungkinan seri Sanya dimasukan berdekatan dengan dua seri lain di kawasan Asia, yakni di Seoul (3 Mei) dan Jakarta (6 Juni).
Baca juga: Virus Corona dan Transfer Odion Ighalo ke Manchester United
Namun menunda balapan tetap bermasalah jika krisis wabah virus corona masih berlanjut.
Jika itu yang terjadi, maka pembatalan seri balapan merupakan sesuatu yang tak bisa lagi ditawar.
Menurut Motorsport.com, pembatalan seri Sanya bisa berdampak terhadap ditambahnya salah satu seri di kawasan Eropa.
Opsi lainnya adalah menambah seri di New York. Dengan demikian, New York menjadi satu dari tiga kota yang diberi kesempatan menggelar dua seri sekaligus, seperti halnya Diriyah dan London.
Dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Motorsport.com setelah pengumuman darurat global virus corona oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyelenggara Formula E menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi ke depan.
Yang pasti, penyelenggara Formula E menegaskan kesehatan dan keselamatan staf dan semua peserta balapan adalah prioritas utama.
"Kami terus memantau situasi dan ingin mengambil keputusan tepat waktu, bersama dengan FIA dan mitra lokal kami," demikian bunyi keterangan tertulis tersebut.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Atlet Indonesia Dilarang Berlaga di China
Selain Formula E di Sanya, China juga menjadi tuan rumah ajang balap Formuala 1 di Shanghai pada 19 April.