Aku jatuh cinta kepadamu... cinta yang begitu dalam, memberimu segalanya... Dari pikiran dan tubuhku, untuk roh dan jiwaku...
*Dear Basketball - Kobe Bryant, tentang kecintaannya terhadap permainan basket.
KOMPAS.com - Staples Center, 13 April 2016. Sosok bernomor punggung 24 menjadi pusat perhatian semua yang hadir di stadion kebanggaan Los Angeles itu.
Saat dia memegang bola atau melakukan gerakan, penonton seolah tak ingin terlewat dalam setiap momennya.
Dia membawa bola, melakukan drive, dan meloncat sambil menembakkan bola ke arah ring. Bola pun masuk, penonton bergemuruh dan mulai meneriakkan namanya.
"Kobe... Kobe... Kobe..."
Ya, dia adalah guard LA Lakers Kobe Bryant, yang pada malam itu tengah menjalani laga terakhirnya setelah berkarier selama 20 tahun (1996-2016) dengan raihan lima gelar juara NBA.
Kuarter keempat, tersisa 40 detik, Lakers masih tertinggal 95-96. Kobe drive, lalu jumpshoot, bola masuk, Lakers berbalik unggul 97-96.
Baca juga: Gerakan Ikonik Kobe Bryant Saat Juara Slam Dunk Contest di Usia 18 Tahun
Penonton tambah bergemuruh. Mantan tandem Kobe di Lakers, Shaquille O'Neal, pun terperangah dengan aksi kompatriotnya saat sama-sama membela tim ungu-kuning itu.
Tak hanya itu, beragam kalangan, seperti mantan pemain bola David Beckham, aktor Hollywood Jack Nicholson, dan rapper Jay-Z pun takjub, larut menyaksikan sang protagonis.
Begitu pula dengan istri Kobe, Vanessa Laine Bryant, beserta kedua putrinya, Natalia Diamante Bryant dan Gianna Maria-Onore Bryant, menatap penuh kebanggaan terhadap pria sejatinya.
Kobe, yang saat itu berusia 37 tahun, menyempurnakan malam itu dengan membawa Lakers menang 101-96 atas Utah Jazz dan raihan 60 poin. Ya, 60 poin!
Hal itu sekaligus menjadikan Black Mamba, julukan Kobe, sebagai pemain tertua di NBA yang mampu mencetak 60 poin dalam satu laga.
Baca juga: Melihat Kembali Duel Pertama Kobe Bryant Vs Michael Jordan Tahun 1997
"Sepanjang malam, rekan satu tim saya hanya terus memberi saya bola, saya hanya harus mengambil tantangan," ucap Kobe setelah laga tersebut.
"Saya memberikan semua yang saya bisa untuk permainan ini. Itu sebabnya saya sangat nyaman berjalan pergi. Saya menunjukkan jiwa saya ke permainan ini, saya meninggalkan semuanya di sini," ujar pria kelahiran 23 Agustus 1978 itu tentang laga terakhirnya.