Ajang Motorcross MXGP Persatukan Mevans dengan Littarahma

KOMPAS.com - Takdir hidup seseorang, termasuk soal jodoh, memang tidak bisa diduga. Hal itulah yang dialami atlet motorcross nasional, Mevans Sanggramawijaya.

Keikutsertaan Mevans dalam Kejuaraan Dunia Motorcross (MXGP) seri Semarang menjadi pertemuannya dengan pasangan hidupnya, Littarahma.

Mevans baru saja melangsungkan pernikahan dengan Litttarahma pada akhir tahun 2019 lalu.

Baca juga: Semarang Berpeluang Kembali Jadi Tuan Rumah MXGP 2020

Ada cerita menarik dari kisah cinta Mevans ketika sedang mengikuti lomba MXGP di Semarang pertengahan tahun 2019 lalu.

Perkenalan dengan Littarahma berawal ketika Mevans bersama timnya, OneSixeight, sedang mencari penginapan.

"Kemudian saya ketemu rumah dan akhirnya menginap di situ. Rumah itu kebetulan punya Littarahma," ucap Mevans yang merupakan pmilik tim balap OneSixeight, dan juga tim sepak bola Kuta FC.

Littarahma membeberkan lebih panjang proses perkenalannya dengan Mevans.

Littarahma mengaku sudah pernah bertemu dengan Mevans pada tahun 2015.

Tetapi, setelah itu tidak pernah menjalin kontak lagi dengan Mevans.

"Baru bertemu lagi tahun 2019 saat MXGP di Semarang. Awal kali pertama kenal balap, ya tepat sekali saat bertemu mas Mevans," kata Littarahma.

Kini sosok Littarahma hampir selalu hadir di setiap momen Mevans dan tim Onesixeight mengikuti lomba motocross maupun supermoto.

Layaknya seorang istri, rasa khawatir sang suami kecelakaan tentunya selalu menghantui.

"Pasti mendukung karena hobi suami ini positif, daripada hobi yang negatif," kata Littarahma.

"Tetapi rasa khawatir pasti ada. Kalau lihat balap, ingin hari itu cepat selesai. Tidak pernah pikir macam-macam sebenarnya, hanya berdoa."

Baca juga: Loyalis Honda Serbu Tim HRC dan AHRT di MXGP Semarang

Littarahma yang awalnya merupakan atlet voli sekarang justru mencintai dunia balapan.

Bahkan, untuk terjun ke sana, dia tidak membutuhkan cukup banyak adaptasi karena merasa nyaman.

"Saya merasa langsung nyaman, karena ada sosok suami yang mendampingi. Tidak ada proses adaptasi khusus," tutur Littarahma.