Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagasan Robert Rene Alberts untuk Mengembalikan Kejayaan Persib

Kompas.com - 24/01/2020, 21:40 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Medio 2014 hingga 2015 menjadi era kejayaan Persib Bandung di pentas sepak bola Indonesia.

Tiga gelar juara berhasil diraih klub berjulukan Maung Bandung itu dalam tiga ajang berbeda; Liga Super Indonesia (LSI) 2014, Piala Walikota Padang 2015, dan Piala Presiden 2015.

Paling prestisius, tentunya gelar juara LSI 2014.

Pasalnya itu menjadi gelar besar pertama yang diraih Persib Bandung dalam 19 tahun terakhir.

Kali terakhir Maung Bandung menjadi juara di kompetisi liga adalah musim 1993-1994.

Setelah 2014, Persib kembali mengalami penurunan prestasi di kompetisi resmi.

Baca juga: Persib Resmi Berpisah dengan Ezechiel

Pencapaian terbaik Persib adalah menempati posisi empat besar di Liga 1 2018 (Peringkat ke-13 di Liga 1 2017 dan peringkat ke-6 di Liga 1 2019).

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, bertekad untuk mengembalikan kejayaan Maung Bandung di pentas sepak bola Indonesia pada Liga 1 2020.

Menurut Robert, Persib adalah tim besar dan selayaknya sebuah tim besar, target realistis yang harus dicanangkan Maung Bandung adalah juara.

Semua tim besar di seluruh dunia pun akan mematok target tinggi dalam setiap ajang yang mereka ikuti.

"Tim besar harus mematok target tinggi, kami klub besar jadi tentunya harus berani mematok target tinggi. Tim lain di dunia juga sama-sama punya target tinggi," kata Robert.

Baca juga: Tekad Kuipers Bawa Persib Berprestasi di Liga 1 2020

Pelatih berkebangsaan Belanda itu sadar kalau merealisasikan target sebagai juara bukanlah perkara mudah.

Pertarungan memperebutkan gelar juara di sepak bola Indonesia sangat sengit. Tidak jarang, penentuan gelar juara harus ditentukan hingga pekan terakhir kompetisi.

Saking sengitnya, Robert menyebut bahwa target juara tidak hanya dipatok kesebelasan besar, namun juga tim medioker.

Ia mengatakan kalau hal tersebut akan membuat atmosfer persaingan yang kompetitif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com