KOMPAS.com - Jika sebuah botol jatuh ke lantai, maka ia akan menghasilkan bunyi. Jika sebuah gendang dipukul, maka ia akan menghasilkan bunyi. Jika senar pada gitar dipetik, maka ia juga akan menghasilkan bunyi.
Semua bunyi yang muncul di telinga kita berasal dari benda yang bergetar. Benda-benda yang menghasilkan bunyi tersebut dikenal sebagai sumber bunyi.
Bunyi dapat diklasifikasikan menjadi bunyi kuat dan bunyi lemah.
Bunyi kuat adalah bunyi yang terjadi karena getafan yang kuat. Bunyi kuat mampu memekakkan telinga, bahkan merusak gendang telinga kita.
Sedangkan, bunyi lemah merupakan bunyi yang ditimbulkan oleh getaran yang lemah.
Baca juga: Pengertian Bunyi, Sifat, dan Manfaatnya
Sesuai dengan pengertian di atas, maka perbedaan antara bunyi kuat dengan bunyi lemah dapat dilihat dari getarannya.
Apabila getaran tersebut lemah, maka akan menghasilkan bunyi yang lemah. Begitu pula sebaliknya, apabila getaran tersebut kuat, maka akan menimbulkan bunyi yang kuat.
Contoh bunyi kuat adalah bunyi bom, bunyi mercon, dan bunyi halilintar. Sementara, contoh bunyi lemah adalah suara orang berbisik
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Kuat Lemahnya Bunyi
Bunyi kuat dan bunyi lemah juga dapat diperagakan dengan menggunakan alat musik ritmis.
Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak mempunyai nada. Alat musik ini biasanya digunakkan sebagai pengiring atau untuk mengatur tempo dari suatu lagu.
Contoh alat musik ritmis bunyi kuat adalah:
Contoh alat musik ritmis bunyi lemah adalah:
Baca juga: 10 Contoh Alat Musik Ritmis
Referensi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.