KOMPAS.com - Bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya, sehingga bahasa Indonesia memiliki banyak ragam penuturnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Namun, sayangnya masih sering dijumpai kesalahan dan ketidaktepatan penggunaan satuan bahasa, dalam hal ini penerapan kaidah-kaidah ejaan bahasa Indonesia yang telah ditetapkan.
Oleh sebab itu, untuk meminimalisasi hal tersebut, maka kita harus memahami mengenai penerapan kaidah ejaan dalam bahasa Indonesia.
Sebelum memahami penerapannya, ada baiknya jika kita memahami mengenai pengertian dari kaidah ejaan bahasa indonesia beserta fungsinya.
Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan adalah keseluruhan peraturan dalam melambangkan bunyi-bunyi ujaran, menempatkan tanda-tanda baca, memotong suku kata, dan menghubungkan kata-kata agar tercapainya keteraturan dan keseragaman bentuk dalam penulisan bahasa Indonesia.
Maka, dapat dikatakan bahwa ejaan adalah suatu kaidah yang harus dipatuhi dalam menuliskan kata/kalimat dengan benar, dengan memperhatikan penggunaan huruf serta tanda baca yang sesuai.
Sebagaimana telah diketahui bahwa ejaan bahasa Indonesia telah berkali-kali mengalami perubahan. Ejaan yang berlaku saat ini adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V.
Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah Penyempurnaan Ejaan
Aturan dalam kaidah ejaan bahasa Indonesia disusun untuk menjaga tulisan kita dapat dipahami dengan baik oleh para pembaca. Sebab, ragam lisan dan ragam tulis memiliki perbedaan.
Maka dari itu, adanya kaidah ejaan menjadi suatu pedoman dalam keteraturan tata tulis, di mana keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna.
Adapun fungsi dari kaidah ejaan bahasa Indonesia antara lain:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.