Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Berpikir positif merupakan kecenderungan kemampuan berpikir seseorang yang lebih memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang positif dari keadaan dirinya sendiri, orang lain ataupun masalah yang dihadapinya.
Dilansir dari buku The Power of Positive Thinking (1977) oleh N.V Peale, berpikir positif adalah suatu kesatuan cara berpikir yang sehat dan sifatnya menyeluruh karena seseorang selalu berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik, penuh daya cipta terhadap unsur-unsur nyata dalam kehidupan.
Ditambahkan Peale, berpikir positif menjadi aplikasi langsung yang praktis dari teknis spiritual untuk mengatasi kekalahan dan memenangkan kepercayaan, keberhasilan, dan kesenangan.
Baca juga: 5 Indikator Berpikir Kritis
Dilansir dari buku Terapi Berpikir Positif (2012) oleh Ibrahim Elfiky dan Nur Aly, lima macam berpikir positif, yaitu:
Berpikir positif jenis ini digunakan seseorang untuk mengukuhkan cara pandangnya tentang sesuatu. Dengan demikian, ia akan merasa pandangannya benar walau hasilnya negatif.
Jenis cara berpikir seperti ini dapat berguna jika dipakai untuk mengukuhkan satu gagasan yang membantu diri sendiri maupun orang lain.
Seseorang dapat berpikir positif karena pengaruh orang lain. Pengaruh berpikir positif seperti ini bisa jadi negatif bagi sebagian orang yang terpengaruh oleh orang lain, tapi kemudian kehilangan semangat dan merasa frustasi.
Bisa juga berpengaruh positif dan mendorong seseorang untuk ikut memulai dan tidak membuang-buang waktu untuk sesuatu yang negatif atau berkeluh kesah.
Justru ia terus berbuat, menganalisis, dan memperbaiki perbuatannya sampai ia berhasil meraih yang diinginkan.
Cara berpikir ini akan membuahkan hasil yang positif dengan syarat, mengikuti cara dan informasi yang benar kemudian menganalisis dan memperkuatnya dengan pikiran sendiri sampai menjadi bagian dari diri sendiri.
Jadi, dunia luar menjadi referensi bagi kemajuan dan perkembangan hidup menuju yang lebih baik.
Baca juga: Pengertian Berpikir Menurut Ahli
Selain bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki perilaku, berpikir positif yang berkaitan dengan waktu ini, bisa pula dimanfaatkan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan positif yang baru.
Sebagian orang menghadapi masalah dalam hidupnya dengan sikap negatif dan menjadi dendam pada segala sesuatu.
Pikirannya negatif, konsentrasinya pada kemungkinan terburuk, dan perasaannya negatif. Tentu saja hal ini memengaruhi perilaku dan semua sisi hidupnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.